Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 24 warga dan pejabat di Papua, memeriksakkan kesehatan jantung, paru, pembuluh darah, dan stroke, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura, secara gratis.

"Pemeriksaan kesehatan ini sudah berlangsung sejak Selasa (19/8)," kata dr Sihar Dedy, salah satu dokter spesialis jantung, Jayapura, Jumat.

Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) di Rumah Sakit Umum Daerah dok II Jayapura, yang melibatkan tiga dokter spesialis dan satu tenaga dokter konsultan.

"Kami hadirkan konsultan dari Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta dr Anna Ulfah Raharjoe, dan tiga dokter spesialis jantung," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat yang dijaring sebanyak 24 orang dan memeriksakan diri terdiri dari orang dewasa sampai anak-anak, sebagian di antaranya adalah PNS dan pejabat dilingkup Pemerintah Provinsi Papua.

Pemeriksaan jantung dasar terhadap lima orang anak, orang dewasa sebanyak tiga orang dan sisahnya adalah Pegawai Negeri Sipil dan pejabat dari Pemerintah Daerah Provinsi Papua.

"Pegawai yang terlibat dalam pemeriksaan jantung dari Bappeda Provinsi Papua, dan seluruh SKPD dilingkup Pemprov Papua, serta anggota DPR Papua," ujarnya.

Dia menjelaskan, dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 24 orang itu, delapan orang dinyatakan normal setelah diperiksa sementara lainnya mengalami kelainan jantung.

Jenis kelainan jantung dimaksud antara lain jantung kabtub, dan jantung koroner.

Kemudian untuk anak, kata dia, kelainan jantung cacat atau bawaan, kelainan jantung bawaan untuk anak ada yang sudah lambat terdeteksi.

Ia menambahkan, dengan adanya beragam kelainan jantung tersebut, maka beberapa orang di antaranya terpaksa harus dirujuk untuk penanganan lebih lanjut di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.

"Saya melihat ini sebagai langkah awal dan perlu dilakukan terus menerus terhadap masyarakat, karena ternyata sangat besar sekali masyarakat yang mengalami penyakit jantung di Papua," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025