Jayapura (Antara Papua) - Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua melakukan inpeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah Abepura, Jayapura, terkait demo yang dilakukan perawat dan pegawai.
Kepala Bidang Kesektariatan UPKP Alexander Krisifu di Jayapura, Rabu, mengatakan sidak dilakukan untuk mencari tahu akar masalah unjuk rasa ratusan perawat dan pegawai yang menuntut rumah sakit tersebut turun dari jabatannya.
"Hari ini kami mendatangi para perawat dan pegawai di RSUD Abepura untuk mencari tahu akar yang menyebabkan mereke demo," ujarnya.
Alexander mengatakan, pihaknya mendatangi kepala ruangan perawat, kepala keuangan/bendahara, pengelola BPJS dan KPS dan direktur untuk diwawancarai.
Pada Senin (22/2) seratusan perawat, dokter dan pegawai di RSUD Abepura, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin, menggelar demo menuntut direktur rumah sakit tersebut mundur dari jabatannya.
"Kami minta dokter Jhon Manansang mengundurkan diri sebagai direktur RSUD Abepura karena tidak mampu mengelola manajemen dengan baik," kata Jonas Andato, salah satu koordinator aksi demo saat membacakan tuntutan.
Selain meminta mundur, Andato membacakan 12 tuntutan lainnya yang memicu aksi demo dari perawat, dokter dan pegawai RSUD Abepura, diantaranya, meminta Jhon Manansang sebagai direktur RSUD Abepura diminta segera membatalkan surat pelaksana tugas Kasubag Keuangan dan Program, karena kasubag yang lama masih aktif bekerja berdasarkan SK Gubernur.
Selesaikan pembayaran jasa pelayanan BPJS selama enam bulan atau KPS selama dua Bulan pada 2015 sebagaimana keputusan pada saat pertemuan bersama Kepala Bidang Keperawatan dan Kepala Bagian Keuangan dan Umum pada Desember 2015. (*)
Kepala Bidang Kesektariatan UPKP Alexander Krisifu di Jayapura, Rabu, mengatakan sidak dilakukan untuk mencari tahu akar masalah unjuk rasa ratusan perawat dan pegawai yang menuntut rumah sakit tersebut turun dari jabatannya.
"Hari ini kami mendatangi para perawat dan pegawai di RSUD Abepura untuk mencari tahu akar yang menyebabkan mereke demo," ujarnya.
Alexander mengatakan, pihaknya mendatangi kepala ruangan perawat, kepala keuangan/bendahara, pengelola BPJS dan KPS dan direktur untuk diwawancarai.
Pada Senin (22/2) seratusan perawat, dokter dan pegawai di RSUD Abepura, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin, menggelar demo menuntut direktur rumah sakit tersebut mundur dari jabatannya.
"Kami minta dokter Jhon Manansang mengundurkan diri sebagai direktur RSUD Abepura karena tidak mampu mengelola manajemen dengan baik," kata Jonas Andato, salah satu koordinator aksi demo saat membacakan tuntutan.
Selain meminta mundur, Andato membacakan 12 tuntutan lainnya yang memicu aksi demo dari perawat, dokter dan pegawai RSUD Abepura, diantaranya, meminta Jhon Manansang sebagai direktur RSUD Abepura diminta segera membatalkan surat pelaksana tugas Kasubag Keuangan dan Program, karena kasubag yang lama masih aktif bekerja berdasarkan SK Gubernur.
Selesaikan pembayaran jasa pelayanan BPJS selama enam bulan atau KPS selama dua Bulan pada 2015 sebagaimana keputusan pada saat pertemuan bersama Kepala Bidang Keperawatan dan Kepala Bagian Keuangan dan Umum pada Desember 2015. (*)