Biak (Antara Papua) - Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kabupaten Biak Numfor Kristian Mansnandifu melarang jajaran pengurus dan kader organisasi itu untuk mengikuti aksi nasional demo damai 4 November 2016 di wilayah Biak sekitarnya.

"GMKI Biak tidak mendukung kegiatan aksi demo yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," tegas Ketua GMKI Kristian Mansnandifu menjawab Antara di Biak terkait aksi nasional unjuk rasa menuntut penuntasan penistaan agama.

Ia mengatakan NKRI dengan kemajemukan berbagai agama, ras, budaya dan latar belakang etnis harus tetap dijaga bersama jangan sampai dipecah belah karena kepentingan oknum tertentu.

Untuk semua kader dan pengurus GMKI Biak, kata Mansnandifu, supaya tidak boleh terlibat dengan aksi demo nasional 4 November.

"Saya pastikan semua penegurus kader GMKI Biak tidak akan berdemo, ya ini menjadi komitmen kami untuk menjaga semangat persatuan dan persatuan yang sudah pemuda Indonesia cetuskan melalui perayaan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928," ujarnya.

Dia mengingatkan situasi kota Biak yang sangat kondusif dan zona damai harus dipelihara bersama dengan saling menghormati serta menjaga hubungan toleransi kerukunan antarumat beragama yang terbina baik di Kabupaten Biak Numfor.

Berdasarkan data hingga Kamis pagi di wilaya hukum Polres Biak Numfor belum ada pengajuan permintaan aksi nasional demo damai dilakukan ormas Islam setempat.

Kasus aksi nasional 4 November 2016 untuk menuntut penuntasan kasus penistaan agama dilakukan Gubernur Petahana DKI Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok saat melakukan pertemuan dengan warga Kepulauan Seribu. (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024