Jayapura (Antara Papua) - Komando Rayon Militer (Koramil) 1701-16/Unurumguay, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, bersama masyarakat setempat membangun pondok Natal secara bergotong-royong guna menyambut perayaan Natal 25 Desember 2016.
Komandan Koramil (Danramil) 1701-16/Urunumguay Kapten Inf A Yajid ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Selasa, mengatakan pembangunan pondok Natal itu merupakan wujud kepedulian guna menghormati dan meningkatkan solidaritas antarumat beragama terutama di wilayah binaannya.
"Pembangun pondok Natal dikerjakan secara bergotong-royong bersama warga sekitar, baik yang beragama Kristen maupun Islam sebagai wujud solidaritas dan kekompakan serta toleransi antarumat beragama di Unurumguat," katanya.
Dengan semangat gotong royong dan kekompakan tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, tentang indahnya kebersamaan sehingga kondisi wilayah akan tetap aman dan sejuk.
"Membangun pondok Natal sudah menjadi tradisi warga di Papua ketika mengawali perayaan Natal tiap tahunnya," katanya.
Pondok-pondok Natal tersebut, biasanya di bangun di halaman gereja, depan rumah, di muka gang atau jalan dengan tujuan untuk menyemarakkan perayaan Natal.
"Biasanya pohon Natal terlihat lebih menarik dengan hiasan berbagai pernak-pernik, mulai dari boneka Santa Claus, lonceng, bintang, miniatur gereja hingga lampu hias yang diiringi alunan lagu-lagu rohani," kata Yajid.
Secara terpisah, salah seorang warga Urunumguay Pieter Sobor mengaku bangga Babinsa dari Koramil setempat dapat membantu pengerjaan pondok Natal tersebut.
"Saya berharap pondok Natal ini bukan saja sebagai simbol perayaan Natal, tapi merupakan wujud kebersamaan dalam menjaga toleransi kehidupan umat beragama sehingga, kami semua dapat hidup rukun dan damai," katanya. (*)
Komandan Koramil (Danramil) 1701-16/Urunumguay Kapten Inf A Yajid ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Selasa, mengatakan pembangunan pondok Natal itu merupakan wujud kepedulian guna menghormati dan meningkatkan solidaritas antarumat beragama terutama di wilayah binaannya.
"Pembangun pondok Natal dikerjakan secara bergotong-royong bersama warga sekitar, baik yang beragama Kristen maupun Islam sebagai wujud solidaritas dan kekompakan serta toleransi antarumat beragama di Unurumguat," katanya.
Dengan semangat gotong royong dan kekompakan tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, tentang indahnya kebersamaan sehingga kondisi wilayah akan tetap aman dan sejuk.
"Membangun pondok Natal sudah menjadi tradisi warga di Papua ketika mengawali perayaan Natal tiap tahunnya," katanya.
Pondok-pondok Natal tersebut, biasanya di bangun di halaman gereja, depan rumah, di muka gang atau jalan dengan tujuan untuk menyemarakkan perayaan Natal.
"Biasanya pohon Natal terlihat lebih menarik dengan hiasan berbagai pernak-pernik, mulai dari boneka Santa Claus, lonceng, bintang, miniatur gereja hingga lampu hias yang diiringi alunan lagu-lagu rohani," kata Yajid.
Secara terpisah, salah seorang warga Urunumguay Pieter Sobor mengaku bangga Babinsa dari Koramil setempat dapat membantu pengerjaan pondok Natal tersebut.
"Saya berharap pondok Natal ini bukan saja sebagai simbol perayaan Natal, tapi merupakan wujud kebersamaan dalam menjaga toleransi kehidupan umat beragama sehingga, kami semua dapat hidup rukun dan damai," katanya. (*)