Jayapura (Antara Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua bersama Dinkes Kota Jayapura melakukan "fogging" di sekitar permukiman warga Organda, Distrik Abepura, Kota Jayapura, guna mencegah penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di lokasi itu, Selasa.

Pantauan di lapangan, sebelum "fogging" dilakukan, Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai mengarahkan tim "fongging" sekaligus menjalankan mesin fogging.

Setelah pengarahan, tim langsung melakukan fongging di sekitar permukiman warga pada pukul 06.30 WIT. Fogging sendiri dilakukan di semua rumah warga seperti di bak kamar mandi dan saluran irigasi yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypti.

Aloysius Giyai mengatakan fogging yang dilakukan itu merupakan penanganan terpadu. Maksudnya sebelum tim melakukan fogging, pihaknya sudah membuka posko pelayanan kesehatan di Organda pasca banjir yang menimpa warga dilokasitersebut.

"Sebelum fogging dilakukan, kami sudah buka posko pelayanan kesehatan di Organda sampai pada ada pasien yang dirujuk. Kami tidak mau pasca banjir ini ada dampak-dampak penyakit yang muncul terutama kasus malaria, dan penyakit lainnya," ujarnya.

Atas inisiasi tim dari Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit Masyarakat (P2PM) Dinkes Provinsi di bawah pimpinan dokter Aaron Rumainum dan Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinkes Papua Yamamoto Sasarari menggerakan semua tenaga teknisi fogging.

"Kami pagi ini menggerakan semua tenaga teknisi fongging dari Dinkes Provinsi dan Dinkes Kota Jayapura akan melakukan fogging diseluruh perumahan warga yang berada di lokasi Organda," ujarnya.

Dengan demikian, kata dia, dapat menghindari masyarakat dari penyakit DBD, malaria dan penyakit lainnya."Ini merupakan bagian dari respon cepat tim Dinkes Provinsi Papua," ujarnya.

Sebelumnya, Dinkes Provinsi Papua menemukan dua kasus demam berdarah dengue (DBD) di sekitar areal Organda, Distrik Abepura, Kota Jayapura setelah menutup pelayanan kesehatan kepada warga yang terkena dampak banjir di lokasi tersebut.

Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Papua, Yamamoto Sasari di Jayapura, Senin, mengemukakan sebelum posko pelayanan korban banjir Organda ditutup, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua selaku koordinator lapangan, Badan Penelitian dan Pengemban Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan yang berada di Jayapura mendukung Dinkes Papua untuk melakukan kegiatan penyidikan epidemologi terkait dengan dua kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ada di Organda.

"Dua kasus pasien DBD itu sudah ditangani atau sementara di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura, itulah sebabnya kami melakukan penyidikan epidemologi terkait dengan dua kasus itu," ujarnya.

Lanjut dia, dan direncanakan Dinas Kesehatan Papua bekerja sama dengan kelurahan setempat untuk melaksanakan "fogging" khusus diseputaran Organda yang rencana akan dilaksanakan pada Selasa (17/1).

Dua kasus DBD itu tidak menutup kemungkinan untuk kasus lain akan muncul, itulah sebabnya nantinya Dinas Kesehatan Papua akan bersama dengan pihak kelurahan untuk melakukan "fogging" khusus diareal Organda. Tim yang melakukan fogging sebanyak 10 orang.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua menutup posko pelayanan kesehatan yang dibuka untuk melayani kesehatan warga di areal Organda, Distrik Abepura, Kota Jayapura, yang terkena banjir sejak 24 Desember 2016 hingga awal Januari 2017 pada Sabtu (14/1). (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024