Wamena (Antara Papua) - Sejumlah wartawan dan simpatisan pendidikan yang tergabung dalam kelompok `Rumah Baca Wamena` di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua membagikan buku tulis dan alat tulis lainnya kepada pelajar asal Kabupaten Yahukimo yang tinggal di Asrama Loper Koran Cenderawasih Pos di Jayawijaya.
Buku dan alat tulis yang dibagikan adalah sumbangan dari berbagai pihak yang ada di Jayapura, Surabaya dan pejabat di Kabupaten Jayawijaya.
Koordinator pembagian buku Ahmad Ginting di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengatakan kelompok peduli pendidikan itu telah membuat perpustakaan di Jalan Safri Darwin, Wamena bagi anak putus sekolah dan yang belum sekolah.
"Melalui kesepakatan teman-teman media massa dan beberapa orang yang peduli dengan pendidikan, kita bentuk `Rumah Baca` yang masih jalan sampai sekarang dan setelah kami posting di media sosial akhirnya banyak yang mau membantu buku baca, buku tulis, alat tulis, sepatu dan seragam sekolah untuk kami serahkan kepada anak-anak asal Yahukimo yang membutuhkan," katanya.
Wartawan Cenderawasih Pos itu mengatakan sebagian penerima bantuan berasal dari keluarga kurang mampu bahkan ada yang tidak diizinkan oleh orang tua untuk bersekolah sehingga mereka lari dari kabupaten asal ke Kabupaten Jayawijaya.
"Ada juga yang kita bantu untuk lobi ke pemerintah akhirnya mereka bisa dikasi kesempatan untuk bersekolah di Jayawijaya. Mereka ini sebelumnya memiliki kemauan yang tinggi untuk bersekolah, tetapi terkendala biaya," katanya.
Ia mengatakan LSM dari Australia siap memberikan bantuan dana pembangunan perpustakaan atau asrama bagi anak-anak asal Yahukimo di Jayawijaya, hanya masih dicarikan lokasi.
"Setelah kita posting lewat media sosial, teman-teman kita dari Surabaya dan LSM dari Australia siap bantu, mereka sudah sediakan dana, tetapi kita masih minta persetujuan dari pemilik ulayat. Bangunan yang kita pakai sementara sebagai rumah baca ini kami sewa. Pembayaran sewa itu dilakukan oleh pejabat Jayawijaya," katanya.
Di tempat yang sama, koordinator Asrama Loper Koran Cenderawasih Pos, Moses mengatakan pemberian bantuan bahan makanan, buku tulis dan peralatan belajar itu sangat bermanfaat bagi mereka.
"Teman-teman (anak-anak Yahukimo) ini lari ke Jayawijaya karena lebih dekat ke sini daripada ke ibu kota Yahukimo. Beberapa dari mereka sebelumnya tidak bisa baca, tetapi karena baca-baca koran akhirnya mereka sudah lancar membaca. Di sini kalau siang kita cari makan sendiri-sendiri, kalau malam kita sumbang-sumbang uang Rp5000 baru beli makanan untuk makan sama-sama," katanya.
Ia berharap melalui `rumah baca` anak-anak asal Yahukimo yang belum bersekolah dan tidak sempat mengenyam pendidikan bisa belajar di sana.
"Kami tampung anak-anak dan memberikan pembinaan kepada mereka supaya terus belajar di `Rumah Baca` yang sudah dibangun dan kami ajak mereka menghindari perilaku menghirup lem, tidak merokok dan tidak terlibat kegiatan yang merugikan mereka," katanya. (*)
Buku dan alat tulis yang dibagikan adalah sumbangan dari berbagai pihak yang ada di Jayapura, Surabaya dan pejabat di Kabupaten Jayawijaya.
Koordinator pembagian buku Ahmad Ginting di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengatakan kelompok peduli pendidikan itu telah membuat perpustakaan di Jalan Safri Darwin, Wamena bagi anak putus sekolah dan yang belum sekolah.
"Melalui kesepakatan teman-teman media massa dan beberapa orang yang peduli dengan pendidikan, kita bentuk `Rumah Baca` yang masih jalan sampai sekarang dan setelah kami posting di media sosial akhirnya banyak yang mau membantu buku baca, buku tulis, alat tulis, sepatu dan seragam sekolah untuk kami serahkan kepada anak-anak asal Yahukimo yang membutuhkan," katanya.
Wartawan Cenderawasih Pos itu mengatakan sebagian penerima bantuan berasal dari keluarga kurang mampu bahkan ada yang tidak diizinkan oleh orang tua untuk bersekolah sehingga mereka lari dari kabupaten asal ke Kabupaten Jayawijaya.
"Ada juga yang kita bantu untuk lobi ke pemerintah akhirnya mereka bisa dikasi kesempatan untuk bersekolah di Jayawijaya. Mereka ini sebelumnya memiliki kemauan yang tinggi untuk bersekolah, tetapi terkendala biaya," katanya.
Ia mengatakan LSM dari Australia siap memberikan bantuan dana pembangunan perpustakaan atau asrama bagi anak-anak asal Yahukimo di Jayawijaya, hanya masih dicarikan lokasi.
"Setelah kita posting lewat media sosial, teman-teman kita dari Surabaya dan LSM dari Australia siap bantu, mereka sudah sediakan dana, tetapi kita masih minta persetujuan dari pemilik ulayat. Bangunan yang kita pakai sementara sebagai rumah baca ini kami sewa. Pembayaran sewa itu dilakukan oleh pejabat Jayawijaya," katanya.
Di tempat yang sama, koordinator Asrama Loper Koran Cenderawasih Pos, Moses mengatakan pemberian bantuan bahan makanan, buku tulis dan peralatan belajar itu sangat bermanfaat bagi mereka.
"Teman-teman (anak-anak Yahukimo) ini lari ke Jayawijaya karena lebih dekat ke sini daripada ke ibu kota Yahukimo. Beberapa dari mereka sebelumnya tidak bisa baca, tetapi karena baca-baca koran akhirnya mereka sudah lancar membaca. Di sini kalau siang kita cari makan sendiri-sendiri, kalau malam kita sumbang-sumbang uang Rp5000 baru beli makanan untuk makan sama-sama," katanya.
Ia berharap melalui `rumah baca` anak-anak asal Yahukimo yang belum bersekolah dan tidak sempat mengenyam pendidikan bisa belajar di sana.
"Kami tampung anak-anak dan memberikan pembinaan kepada mereka supaya terus belajar di `Rumah Baca` yang sudah dibangun dan kami ajak mereka menghindari perilaku menghirup lem, tidak merokok dan tidak terlibat kegiatan yang merugikan mereka," katanya. (*)