Jayapura (Antara Papua) - Tercatat empat orang mengalami luka panah dan 10 honai (rumah khas masyarakat pegunungan Papua) dibakar dalam pertikaian antar pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Minggu, membenarkan terjadinya aksi saling menyerang antar pendukung pasangan nomor urut satu yang dibantu pendukung calon wakil bupati nomor urut dua dengan pendukung pasangan nomor urut tiga tersebut.

"Aksi saling serang antarpendukung terjadi sejak Minggu pagi sekitar pukul 05.15 WIT, diawali penyerangan dilakukan pendukung nomor urut satu dibantu calon wakil bupati nomor urut dua ke posko pemenangan paslon nomor urut tiga yang berada di Kampung Pagaleme, Distri Pagaleme," kata Kamal.

Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya diikuti tiga pasangan Cabup-Cawabup yakni Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, Hanock Ibo-Rinus Telenggen dan Yuni Wonda-Deinas Geley.

Dikatakan, aksi saling serang itu menggunakan panah berawal sekitar pukul 03.00 WIT.

Massa dari pasangan nomor urut satu melepaskan panah ke posko pemenangan pasangan nomor urut tiga, namun tidak diindahkan oleh massa pasangan nomor urut tiga.

Selanjutnya, sekitar pukul 05.15 WIT, massa pasangan nomor urut satu menyerang posko pasangan nomor urut tiga hingga terjadi aksi saling serang dan mengakibatkan empat orang terluka terkena anak panah.

Pertikaian antarpendukung Cabup-Cawabup Puncak Jaya itu akhirnya bisa diredam setelah anggota brimob melerai untuk memisahkan kedua kelompok yang berseteru.

Pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIT, Ketua Klasis GIDI Mulia Pendeta Dainus Game mendatangi posko pasangan nomor urut tiga sekaligus mengimbau para pendukung Cabup-Cawabup Puncak Jaya agar menghentikan perang.

"Ketua GIDI Mulia juga meminta para pendukung untuk menunggu hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilkada Puncak Jaya," kata Kabid Humas Polda Papua.

Empat warga yang terluka dalam pertikaian antarpendukung Cabup-Cawabup Puncak Jaya itu atas nama Onius Telenggen (40), Imanus Telenggen (22), Dolingga Telenggen (40) dan Kalinus Weya (42).

Tidak itu saja, tercatat 10 honai, tujuh unit rumah papan dan dua unit sepeda motor dilaporkan dibakar oleh massa yang bertikai. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024