Jayapura (Antara Papua) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Papua mendorong pemberdayaan pedagang orang asli Bumi Cenderawasih di pasar Skouw perbatasan RI-Papua Nugini (PNG).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Max Olua, di Jayapura, mengatakan meskipun di pasar tersebut, ada pedagang lainnya namun diharapkan Orang Asli Papua (OAP) harus diberikan ruang yang lebih luas untuk berdagang.

"Dalam tatap muka dengan pedagang beberapa waktu lalu, ada permintaan untuk memberikan ruang lebih kepada penjual khususnya pedagang asli Papua sehingga itu yang kami dorong ke depan," katanya.

Menurut Max, pihaknya mengharapkan kepada para pedagang untuk tetap menjaga pasar baik dari sisi kebersihan maupun keamanan serta ketertiban karena pasar tersebut merupakan beranda terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kini memang pasar sedang dalam proses pembangunan, sehingga para pedagang ini menempati lapak-lapak darurat untuk beberapa waktu ke depan, sambil menunggu pasar dibangun," ujarnya.

Dia menjelaskan aktivitas jual beli di Pasar Skouw memang sangat tinggi, sehingga pihaknya berharap ada perhatian dari para pedagang untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan.

"Dengan terjaminnya ketertiban dan keamanan maka masyarakat terutama warga asal PNG yang biasanya belanja ke pasar tersebut tetap merasa nyaman untuk tetap berbelanja," katanya lagi.

Dia menambahkan paskakebakaran beberapa waktu lalu, hingga kini proses pembangunan ulang pasar sedang dilakukan, sehingga pihaknya mengharapkan juga dukungan dari para pedagang untuk tidak berjualan di dalam areal pasar, karena dapat menganggu proses pembangunan, para pedagang diminta untuk berjualan di lapak-lapak sementara yang telah disediakan. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024