Wamena (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, mendorong 20 anak putus sekolah kembangkan usaha cucian motor.
Kepala Dinsos Kabupaten Jayawijaya Nikolas Itlay, di Wamena, Rabu, mengatakan untuk mengurangi tingkat kriminalitas maka pihaknya membantu dua unit mesin pencucian motor untuk 20 anak putus sekolah.
“Kami sengaja membuat program tersebut supaya mereka bisa mendapatkan uang yang halal, tetapi juga mengurangi angka kriminalitas di Wamena,” katanya lagi.
Menurut Nikolas, anggaran untuk program cucian motor kepada anak putus sekolah kurang lebih sebesar Rp200 juta.
“Puji Tuhan usaha itu sementara dirintis oleh ke-20 anak-anak itu, selain mereka bisa memperoleh penghasilan tetapi juga bisa mendapatkan pengalaman,” ujarnya.
Dia menjelaskan program itu berlangsung pada tahun 2024, namun sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendampingan kepada 20 anak putus sekolah itu.
“Tahun ini program serupa tidak ada, hanya kami melakukan pendampingan terhadap program tahun lalu sehingga progres usaha itu dapat berjalan sesuai harapan,” katanya lagi.
Dia menambahkan pendampingan yang dilakukan di antaranya menyangkut manajemen administrasi, sabun cuci habis bisa disiapkan dan lain-lain.
“Bantuan ini kami alokasikan dari dana otonomi khusus atau otsus yang peruntukannya kepada Orang Asli Papua (OAP) dalam berbagai bentuk salah satunya usaha cucian motor,” ujarnya lagi.