Jayapura (Antara Papua) - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar dan Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal, menjenguk dua warga yang diduga terkena tembak oknum anggota Brimob di RSUD Dok II Jayapura, Kota Jayapura, Jumat.

Kedua warga sipil yang terkena tembak di Kampung Bomou, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, itu masing-masing Yohanis Pakage dan Derianus Pikey.

Keduanya diterbangkan dari Nabire ke Kota Jayapura pada Jumat sekitar pukul 12.10 WIT dengan menumpang pesawat jenis Caravan milik Susi Air untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih baik.

Kapolda dan Wagub Papua yang didampingi Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, Dirintel Kombes Pol Wagiyo Raharjo dan Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol Dr Ramon Amiman langsung diarahkan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) oleh tim dokter yang dipimpin oleh Direktur RSUD Dok II Jayapura drg Yosep Rinta.

Sebelum melihat kedua korban, Kapolda dan Wagub terlihat berbincang serius dengan tim dokter.

"Saya minta maaf terkait tindakan aparat," kata Boy Rafli Amar di hadapan kedua korban dugaan penembakan.

Kepada pers, mantan Kapolda Banten itu menyampaikan bahwa kedua korban dikirim ke RSUD Jayapura dengan harapan mendapatkan penanganan medis yang lebih baik dan tepat sehingga bisa kembali sembuh.

"Kalau satu korban yang di RSUD Nabire dikabarkan agak ringan sebagaimana penjelasan dokter. Nah, hari ini atau tadi kami melihat kedua korban dan tim dokter yang mengobservasi langsung dipimpin oleh Direktur RSUD Dok II Jayapura drg Yosep Rinta," katanya.

"Bahkan tim ahli bedah siap mengambil tindakan selanjutnya. Oleh karena itu, kami memberikan kesempatan kepada tim dokter dan bedah untuk fokus melakukan tindakan medis yang diperlukan karena lebih cepat lebih bagus," tambah Boy.

Direktur RSUD Dok II Jayapura drg Yosep Rinta mengatakan timnya segera bekerja dengan melakukan observasi dan rontgen dibagian tubuh yang terluka.

"Kami akan membersihkan luka-luka yang dialami pasien sehingga betul-betul tidak menjadi inveksi. Jadi, tindakan pertama kami bersihkan supaya infeksi tidak melebar karena sudah empat hari di Nabire kan? Nanti, kami observasi, rontgen ulang,"katanya.

"Rencananya besok pagi kami lakukan tindakan, semua kami lakukan tindakan di sini, ada dokter bedah, dokter ortopedi juga sudap siap. Jadi, kalau ada tulang yang diperlukan pakai pen juga kami persiapkan," sambugnya.

Ketika disinggung soal kondisi kedua korban, mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua era Gubernur Barnabas Suebu itu mengatakan bahwa secara umum kondisinya stabil.

"Ada beberapa luka, nanti dengan melihat hasil observasi dan rontgen akan didapatkan hasilnya seperti apa. Yang pasti sementara ini kondisi mereka stabil, dan secepatnya kami ambil tindakan," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024