Timika (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, segera mengirim para dokter spesialis untuk memberikan pelayanan kepada warga di wilayah pedalaman yang jauh dari pusat layanan kesehatan.

Kepala Dinkes Mimika Philipus Kehek di Timika, Sabtu, mengatakan sejak Agustus jajarannya telah mengirim para petugas kesehatan untuk melakukan pelayanan bergerak di pedalaman dan pesisir Mimika.

Tim Satuan Tugas Mimika Sehat yang dibentuk Dinkes Mimika, antara lain terdiri atas tenaga perawat, bidan, kesehatan lingkungan, dan analis kesehatan. Mereka bertugas masing-masing selama satu bulan di pedalaman dan pesisir.

"Sekarang ada tiga tim yang sedang bertugas di kampung-kampung wilayah dataran tinggi Mimika, yaitu di Aroanop, Hoeya, dan beberapa kampung di sekitar itu. Di setiap lokasi, tim ini tinggal selama sebulan untuk melakukan pelayanan kesehatan, mengunjungi masyarakat dari rumah ke rumah dan dari kampung ke kampung. Kalau ditemukan kasus serius, mereka langsung mengevakuasi pasien ke Timika," kata Kehek.

Ia mengatakan Satgas Mimika Sehat merupakan tindak lanjut dari Program Nusantara Sehat yang diluncurkan Kementerian Kesehatan dan Satgas Kaki Telanjang yang diluncurkan oleh Dinkes Provinsi Papua.

Rencananya, Tim Satgas Mimika Sehat dilengkapi dengan para dokter spesialis yang akan melakukan kunjungan bergilir ke setiap wilayah di Mimika.

"Saya akan bertemu dengan dokter-dokter spesialis untuk menjadwalkan kapan mereka terlibat bersama-sama tim turun ke kampung-kampung. Kami akan surati Direktur RSUD Mimika untuk meminta dukungan agar para dokter spesialis bisa secara bergiliran ikut dalam kegiatan Tim Satgas Mimika Sehat," kata Kehek.

Kesulitan yang dihadapi Tim Satgas Mimika Sehat melakukan pelayanan di kampung-kampung dataran tinggi, yaitu kondisi medan geografis yang sulit.

Dengan kondisi seperti itu, katanya, pergerakan tim menjadi terbatas untuk bisa menjangkau lebih banyak kampung di wilayah dataran tinggi Mimika.

"Kalau memungkinkan, mereka bisa bergerak dari satu kampung ke kampung lain. Tapi kondisi medan di wilayah pegunungan itu sangat sulit sehingga pergerakan tim harus dibantu dengan sarana transportasi helikopter. Itu membutuhkan biaya yang sangat besar. Kami menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang ada," katanya.

Ia menjelaskan Tim Satgas Mimika Sehat juga dilengkapi dengan sejumlah peralatan medis, seperti mikroskop untuk pemeriksaan darah pasien.

"Untuk pemeriksaan darah, kami tidak lagi menggunakan RDT (Rapid Diagnose Test) tapi langsung dengan mikroskop untuk memastikan penyakit yang diderita pasien. Misalnya kalau malaria, tentu hasil labnya lebih akurat," katanya.

Untuk pelayanan di wilayah pesisir barat Mimika, Kehek mengatakan Tim Satgas Mimika Sehat segera berangkat ke wilayah itu dalam beberapa hari ke depan.

Beberapa waktu lalu Tim Satgas Mimika Sehat sempat bertolak ke wilayah pesisir barat Mimika untuk melakukan pelayanan kesehatan. Namun keberangkatan tim menggunakan perahu motor terkendala cuaca buruk di laut.

"Kondisi cuaca di laut saat itu benar-benar tidak bersahabat. Perahu motor yang kami tumpangi hampir terbalik. Makanya saya perintahkan tim untuk kembali. Tapi sekarang kondisi cuaca di laut sudah bagus, beberapa hari ke depan tim akan segera menuju ke kampung-kampung di wilayah Mimika Barat," kata Kehek. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor :
Copyright © ANTARA 2024