Timika (Antaranews Papua) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) Timika, Kabupaten Mimika, Papua, menyampaikan bantuan berupa dana kepada dua institusi adat suku asli Mimika yaitu Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa) dan Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko).
Pemberian dukungan dana bagi dua lembaga adat tersebut ditandai dengan penandatangan kerja sama antara LPMAK dan dua lembaga tersebut di Timika, Rabu.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Abraham Timang mengatakan bantuan yang diberikan masing-masing kepada dua lembaga tersebut sebesar Rp15 miliar.
Dana tersebut akan diberikan dalam dua termin yaitu pertama sebanyak Rp7,5 miliar untuk periode Januari - Juni. Sedangan sisanya diberikan pada termin kedua setelah dua lembaga tersebut menyerahkan laporan program dan laporang penggunaan dana kepada LPMAK.
Selain itu LPMAK sebagai pihak yang memberikan bantuan dukungan dana dalam rangka pendanaan program kerja dan operasional juga harus dilibatkan dalam monitoring pelaksanaan program kedua lembaga adat tersebut.
Abraham mengatakan bahwa kerja sama serupa bukanlah yang pertama kali melainkan sudah terjalin beberapa tahun sebelumnya. Ia juga mengakui bahwa dana bantuan LPMAK tersebut kepada dua lembaga itu relatif menurun sesuai dengan alokasi anggaran PT Freeport Indonesia kepada LPMAK melalui program CSR-nya.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Abraham Timang (kiri) dan Ketua Lemasko Robertus Waropea (kanan) ketika menandatangani perjanjian kerja sama terkait dukungan dana di kantor LPMAK, Timika, Rabu (21/2)1 (Foto: Antaranews Papua/Jeremias Rahadat) (Foto: Antaranews Papua/Jeremias Rahadat/)
Berkurangnya dana yang diberikan oleh Freeport menurut Abraham bukan saja berpengaruh kepada dana untuk kedua lembaga tersebut melainkan juga terhadap LPMAK sendiri sehinggaa pada Maret 2017 terpaksa mengurangi sejumlah program termasuk memangkas sebanyak 73 karyawan.
Kendati demikian Abraham berharap agar dengan dana yang sedikit tersebut dapat digunakan dengan maksimal sehingga program-program yang telah direncakanan oleh Lemasko dan Lemasa dapat berjalan dengan baik.
Selain itu sebagai Sekretaris Eksekutif, Abraham berharap terjalinya koordinasi yang baik antara LPMAK dengan semua lembaga mitra sebab dalam hal ini semuanya mengemban tanggung jawab yang sama yaitu pengembangan masyarakat terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. (*)
Pemberian dukungan dana bagi dua lembaga adat tersebut ditandai dengan penandatangan kerja sama antara LPMAK dan dua lembaga tersebut di Timika, Rabu.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Abraham Timang mengatakan bantuan yang diberikan masing-masing kepada dua lembaga tersebut sebesar Rp15 miliar.
Dana tersebut akan diberikan dalam dua termin yaitu pertama sebanyak Rp7,5 miliar untuk periode Januari - Juni. Sedangan sisanya diberikan pada termin kedua setelah dua lembaga tersebut menyerahkan laporan program dan laporang penggunaan dana kepada LPMAK.
Selain itu LPMAK sebagai pihak yang memberikan bantuan dukungan dana dalam rangka pendanaan program kerja dan operasional juga harus dilibatkan dalam monitoring pelaksanaan program kedua lembaga adat tersebut.
Abraham mengatakan bahwa kerja sama serupa bukanlah yang pertama kali melainkan sudah terjalin beberapa tahun sebelumnya. Ia juga mengakui bahwa dana bantuan LPMAK tersebut kepada dua lembaga itu relatif menurun sesuai dengan alokasi anggaran PT Freeport Indonesia kepada LPMAK melalui program CSR-nya.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Abraham Timang (kiri) dan Ketua Lemasko Robertus Waropea (kanan) ketika menandatangani perjanjian kerja sama terkait dukungan dana di kantor LPMAK, Timika, Rabu (21/2)1 (Foto: Antaranews Papua/Jeremias Rahadat) (Foto: Antaranews Papua/Jeremias Rahadat/)
Berkurangnya dana yang diberikan oleh Freeport menurut Abraham bukan saja berpengaruh kepada dana untuk kedua lembaga tersebut melainkan juga terhadap LPMAK sendiri sehinggaa pada Maret 2017 terpaksa mengurangi sejumlah program termasuk memangkas sebanyak 73 karyawan.
Kendati demikian Abraham berharap agar dengan dana yang sedikit tersebut dapat digunakan dengan maksimal sehingga program-program yang telah direncakanan oleh Lemasko dan Lemasa dapat berjalan dengan baik.
Selain itu sebagai Sekretaris Eksekutif, Abraham berharap terjalinya koordinasi yang baik antara LPMAK dengan semua lembaga mitra sebab dalam hal ini semuanya mengemban tanggung jawab yang sama yaitu pengembangan masyarakat terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. (*)