Jakarta (Antaranews Papua) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita ke 15 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Asmat untuk membantu meningkatkan gizi anak-anak.

Dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin, Kemenkes juga akan mendistribusikan PMT dari Jakarta sesuai permintaan Dinkes Asmat dengan sasaran selain Balita di posyandu pascakasus kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk.

Selain PMT untuk balita, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga membagikan 1.000 alat permainan edukatif, tas, buku cerita, alat tulis dan paket makanan yang diberikan kepada 15 lembaga PAUD yang secara simbolis diserahkan ke PAUD De Ces Cu Bemap.

Sejauh ini Kemenkes telah mengirimkan empat gelombang tim "Flying Health Care" (FHC) yang terdiri dari berbagai tenaga kesehatan mulai perawat, ahli gizi, dan sejumlah dokter spesialis.

Pada tim FHC IV diberangkatkan lebih dari 30 tenaga kesehatan yang terdiri dari 10 orang dokter, 10 orang ahli gizi, dan 10 orang petugas imunisasi multiantigen dengan memberdayakan juru imunisasi lokal dari Asmat. Nantinya petugas akan melakukan penyusuran ulang imunisasi multiantigen, dan sisanya akan dilakukan tim kesehatan lingkungan.

Total tenaga kesehatan yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan sejak KLB dan hingga KLB usai yakni sampai gelombang IV sebanyak 146 tenaga kesehatan, mendistribusikan 1.410 kilogram obat, dan 4.901 kilogram makanan tambahan.

Tim kesehatan dari Kemenkes masih akan bertugas di Kota Agats maupun di distrik-distrik melakukan pendampingan dan edukasi pada masyarakat Asmat meski status KLB campak dan gizi buruk sudah dicabut.

Selain tim kesehatan dari Kemenkes, TNI juga menugaskan Satgas Kesehatan Penanggulangan KLB Asmat hingga satu tahun sejak Januari 2018. Personel TNI juga akan bertugas ke distrik-distrik dalam mendukung tim kesehatan dari Kemenkes. (*)

Pewarta : Aditya Ramadhan
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024