Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan pada Maret 2018 kenaikan harga cabai merah menjadi salah satu pemicu utama terjadinya inflasi di Kabupaten Merauke yakni sebesar 0,10 persen.

"Faktor pendorong terjadinya inflasi di Merauke pada Maret 2018 adalah kenaikan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditi antara lain cabai merah, pasir, bayam, bawang putih,cabai rawit dan lain-lain," ujar Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Papua, Bambang Ponco Aji, di Jayapura, Selasa.

Ia menjelaskan pada periode tersebut terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 1364,91 pada Februari 2018 menjadi 136,27 pada Maret 2018.

Menurut dia komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain angkutan udara, telur ayam ras, udang basah, kol putih, daun singkong dan lain-lain.

Sementara dari tujuh kelopok pengeliaran barang dan jasa, lima diantaranya mengalami kenaikan indeks, sedangkan dua kelompok deflasi.

Kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah, kelompok bahan makanan sebesar 0,24 persen, kelompok makanan jadi, rokok, dan tembakau 0,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,48 persen, kelompok sandang 0,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.

"Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olaharaga sebesar 0,17 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,37 persen," katanya.

Inflasi sebesar 0,10 persen yang dialami Merauke, menempati urutan ke-45 di tingkat nasional dan keenam di tingkat Sulampua (Sulawesi Maluku dan Papua). (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024