Asmat (Antaranews Papua) – Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua mengupayakan pesawat jenis ATR dapat mendarat di Bandar Udara (Bandara) Ewer Asmat pada 2019, sehingga pelayanan transportasi udara kepada masyarakat di kabupaten itu semakin baik.

Bupati Asmat Elisa Kambu, di Agats, Senin, mengatakan beberapa tahun terakhir hanya pesawat caravan yang dapat mendarat di Bandara Ewer, karena kapasitas bandara tersebut belum maksimal.

Setelah pemerintah daerah melakukan perluasan dan perpanjangan landasan pacu pada 2016-2017, bandara tersebut sudah bisa didarati pesawat jenis ATR.

"Sebenarnya tahun ini sudah uji coba pendaratan pesawat ATR di Bandara Ewer. Hanya saja pihak maskapai mau adanya fasilitas seperti pemadam kebakaran," kata Elisa.

Elisa mengatakan pihaknya menargetkan pendaratan pesawat jenis ATR di akhir 2019, setelah semua fasilitas selesai dikerjakan.

"Target kita panjang landasan bandara itu 1.600 meter, sekarang baru 1.100 meter. Tahun ini kita alokasikan lagi Rp27 miliar untuk melanjutkan pembangunan landasan pacu," ujarnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua melalui dana Otonomi Khusus membantu pembangunan landasan pacu bandara tersebut pada 2018. Landasan pacu yang diperpanjang pada tahun ini sepanjang 400 meter.

"Anggaran dari provinsi Rp40 miliar. Dan kita pada tahun 2019 akan alokasikan lagi untuk perpanjangan 100 meter, sehingga menjadi 1.600 meter," kata dia.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Asmat Pieter Dallung mengatakan anggaran pembangunan landasan pacu Bandara Ewer selama beberapa tahun terakhir bersumber dari APBD Kabupaten Asmat.

"Tapi tahun ini provinsi membantu kita untuk perpanjangan landasan pacu itu. Selanjutnya dari Kementerian Perhubungan membantu pembangunan fasilitas bandara, seperti taxy way, apron dan terminal," kata Dallung.

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024