Timika (Antaranews Papua) - Pasangan Bupati-Wakil Bupati Mimika periode 2018-2023 Eltinus Omaleng-Johannes Rettob (Omtob) mengajak semua pasangan calon yang maju dalam kontestasi pilkada beberapa waktu lalu agar bersama-sama membangun Kabupaten Mimika.
"Mari kita bergabung untuk membangun daerah kita Mimika supaya lebih bagus lagi ke depan," kata Eltinus saat dihubungi Antara dari Timika, Selasa.
Ia mengatakan hal itu menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan lima paslon bupati-wakil bupati Mimika pada persidangan Senin (17/9).
Bupati petahana Mimika itu menyebut proses Pilkada Mimika yang diikuti tujuh pasangan calon sangat melelahkan dan menguras energi.
"Dengan adanya keputusan Mahkamah Konstitusi ini, beban berat yang kami rasakan selama berbulan-bulan seperti lepas semuanya," kata Eltinus yang juga merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Mimika itu.
Menurut dia, semenjak awal pascarapat pleno KPU Mimika tentang rekapitulasi suara Pilkada pada 29 Juni lalu, OMTOB sudah mengajak seluruh kandidat untuk tidak menempuh gugatan ke MK.
Namun ajakan tersebut, katanya, tidak diindahkan oleh lima paslon dengan tetap mengajukan gugatan sengketa hasil pilkada ke MK.
"Kami sudah ajak mereka untuk tidak usah gugat ke MK. Mari bergabung bersama untuk bangun Mimika. Tapi mereka tetap bersihkeras, yah kita ikuti saja," ujarnya.
Eltinus mengajak seluruh lapisan masyarakat Mimika untuk menerima hasil keputusan MK terkait proses Pilkada Mimika 2018 pada 21 Juni lalu.
"Masyarakat Mimika tidak usah berpikir yang lain-lain. Kita semua bergandengan tangan membangun daerah kita," ajak Eltinus.
Wakil Bupati Mimika terpilih Johannes Rettob juga mengemukakan harapan yang sama.
"Semua perbedaan pandangan, pendapat saat pilkada kemarin sudah berlalu. Kini tibalah waktunya bagi kita semua untuk bergandengan tangan membangun Mimika agar menjadi daerah yang maju dan masyarakatnya bisa lebih sejahtera," kata Johannes Rettob.
Eltinus Omaleng merupakan putra asli Suku Amungme kelahiran Kampung Waa-Banti, Tembagapura, 15 Agustus 1972 dari pasangan Terey Omaleng (alm) dan Amakal Uamang (alm).
Bersama Yohanis Bassang, Eltinus Omaleng memenangkan kontestasi Pilkada Mimika pada Mei 2014 dengan mengalahkan petahana Bupati Mimika saat itu, Abdul Muis yang berpasangan dengan Hans Magal.
Sebelum terjun ke dunia politik, Eltinus merupakan seorang pengusaha binaan PT Freeport Indonesia.
Adapun Johannes Rettob dikenal sebagai seorang birokrat karir.
Sebelum ikut berkompetisi pada Pilkada Mimika 2018, Johannes Rettob menjabat Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika.
John, demikian sapaan akrabnya, meniti karir sebagai Aparatur Sipil Negara pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub selama lebih dari 20 tahun.
John lahir di Kampung Ipiri, sebuah kampung kecil di pesisir Mimika pada 19 Oktober 1962 dari pasangan Caspar Rettob (alm) dan Fransina Kebubun (alm).
Kakek John Rettob (Alexander Rettob/alm) bersama orang tuanya merupakan guru-guru perintis yang diutus Gereja Katolik yang berpusat di Langgur, Maluku Tenggara, untuk membuka daerah Mimika pada era 1920-an hingga 1930-an.
"Mari kita bergabung untuk membangun daerah kita Mimika supaya lebih bagus lagi ke depan," kata Eltinus saat dihubungi Antara dari Timika, Selasa.
Ia mengatakan hal itu menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan lima paslon bupati-wakil bupati Mimika pada persidangan Senin (17/9).
Bupati petahana Mimika itu menyebut proses Pilkada Mimika yang diikuti tujuh pasangan calon sangat melelahkan dan menguras energi.
"Dengan adanya keputusan Mahkamah Konstitusi ini, beban berat yang kami rasakan selama berbulan-bulan seperti lepas semuanya," kata Eltinus yang juga merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Mimika itu.
Menurut dia, semenjak awal pascarapat pleno KPU Mimika tentang rekapitulasi suara Pilkada pada 29 Juni lalu, OMTOB sudah mengajak seluruh kandidat untuk tidak menempuh gugatan ke MK.
Namun ajakan tersebut, katanya, tidak diindahkan oleh lima paslon dengan tetap mengajukan gugatan sengketa hasil pilkada ke MK.
"Kami sudah ajak mereka untuk tidak usah gugat ke MK. Mari bergabung bersama untuk bangun Mimika. Tapi mereka tetap bersihkeras, yah kita ikuti saja," ujarnya.
Eltinus mengajak seluruh lapisan masyarakat Mimika untuk menerima hasil keputusan MK terkait proses Pilkada Mimika 2018 pada 21 Juni lalu.
"Masyarakat Mimika tidak usah berpikir yang lain-lain. Kita semua bergandengan tangan membangun daerah kita," ajak Eltinus.
Wakil Bupati Mimika terpilih Johannes Rettob juga mengemukakan harapan yang sama.
"Semua perbedaan pandangan, pendapat saat pilkada kemarin sudah berlalu. Kini tibalah waktunya bagi kita semua untuk bergandengan tangan membangun Mimika agar menjadi daerah yang maju dan masyarakatnya bisa lebih sejahtera," kata Johannes Rettob.
Eltinus Omaleng merupakan putra asli Suku Amungme kelahiran Kampung Waa-Banti, Tembagapura, 15 Agustus 1972 dari pasangan Terey Omaleng (alm) dan Amakal Uamang (alm).
Bersama Yohanis Bassang, Eltinus Omaleng memenangkan kontestasi Pilkada Mimika pada Mei 2014 dengan mengalahkan petahana Bupati Mimika saat itu, Abdul Muis yang berpasangan dengan Hans Magal.
Sebelum terjun ke dunia politik, Eltinus merupakan seorang pengusaha binaan PT Freeport Indonesia.
Adapun Johannes Rettob dikenal sebagai seorang birokrat karir.
Sebelum ikut berkompetisi pada Pilkada Mimika 2018, Johannes Rettob menjabat Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika.
John, demikian sapaan akrabnya, meniti karir sebagai Aparatur Sipil Negara pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub selama lebih dari 20 tahun.
John lahir di Kampung Ipiri, sebuah kampung kecil di pesisir Mimika pada 19 Oktober 1962 dari pasangan Caspar Rettob (alm) dan Fransina Kebubun (alm).
Kakek John Rettob (Alexander Rettob/alm) bersama orang tuanya merupakan guru-guru perintis yang diutus Gereja Katolik yang berpusat di Langgur, Maluku Tenggara, untuk membuka daerah Mimika pada era 1920-an hingga 1930-an.