Timika (Antaranews Papua) - Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika, Mimika, Provinsi Papua, Setyani Mahendra mengatakan sebanyak delapan rute kargo perintis?dari Timika tahun 2018 tidak dapat dilayani.

Setyani di Timika, Selasa mengatakan layanan kargo perintis yang merupakan subsidi pemerintah tahun 2018 dan merupakan program jembatan udara tersebut tidak dapat dilayani akibat pendeknya landasan pacu pada bandara yang dituju.

"Rata-rata delapan landasan pacu hanya sepanjang 400 meter dan hanya bisa dengan pesawat jenis Pilatus seperti di bandara Potowaiburu, Tsinga, Jila dan beberapa lapangan terbang lain," ujarnya.

Sementara itu, lapangan terbang yang panjang minimal 600 meter sudah berjalan dengan baik program subsidi kargo perintis seperti ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

"Seperti harapan Plt Kepala Dinas Perhubungan Mimika Yan Slamet Purba, bahwa bandara yang landasan pacunya pendek bisa diperhatikan oleh bupati, Wakil dan Sekda Mimika sehingga ke depannya bisa diprogramkan untuk diperpanjang minimal 600 meter sehingga pesawat jenis Grand Caravan bisa masuk layani kargo perintis," ujarnya.

Selain kesulitan keterbatasan landasan pacu pada lapangan terbang yang dituju, Setyani juga mengatakan pihaknya juga menghadapi tantangan terkait dengan penerbangan perintis yaitu kondisi cuaca yang mulai berubah khusus di wilayah pedalaman jika sudah memasuki pukul 10.00 WIT.

"Untuk itu jika terlambat berangkat dari Timika maka terkadang dibatalkan dan menunggu jadwal selanjutnya sebab kondisi cuaca yang berubah khususnya di wilayah pegunungan," ujarnya.

Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024