Asmat (Antaranews Papua) – Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua mengupayakan konstruksi bangunan seluruh Puskesmas di kabupaten itu yang sebelumnya dari kayu diubah menjadi beton.
Hal itu disampaikan Bupati Asmat Elisa Kambu saat memantau proyek pembangunan Puskesmas yang dikerjakan PT Raja Teknik Papua Perkasa di Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, belum lama ini.
"Sumber dana pembangunan Puskesmas ini dari dana alokasi khusus (DAK), dikerjakan selama 190 hari. Tiang fondasi dan lantainya berkonstruksi beton," kata Elisa.
Menurut dia, perubahan konstruksi bangunan dari kayu ke beton dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan kayu. Akibat penggunaan kayu untuk infrastruktur selama ini, ketersediaan pohon di hutan Asmat mulai menipis.
"Selama ini kantor, sekolah, Puskesmas, dan sebagainya dibangun dari kayu. Kita berkebijakan untuk mengurangi penggunaan kayu, mengubahnya dengan konstruksi beton," katanya.
Elisa menyebut sejumlah Puskesmas yang telah dibangun dengan konstruksi beton antara lain Puskemas Comoro, Siret dan Bayun.
Sejumlah fasilitas kesehatan yang dibangun tahun ini dengan konstruksi beton ialah Puskesmas Sawa Erma, Fayit dan Pantai Kasuari.
Selain Puskesmas, pemerintah setempat juga tengah membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) Agats yang baru. Fasilitas kesehatan itu seluruhnya berkonstruksi beton.
Selain itu jalan-jalan yang dulunya terbuat dari papan kini telah diubah dengan beton, seperti di Distrik Agats dan beberapa distrik lainnya. Pemerintah setempat juga secara bertahap akan mengubah bangunan sekolah dan kantor dari yang sebelumnya bangunan papan menjadi beton.
"Ini merupakan salah satu komitmen kita untuk menjaga kelestarian hutan. Untuk di Agats sendiri dua atau tiga tahun ke depan jalan sudah terhubung semua. Jalan-jalan itu kita bangun dengan konstruksi beton," kata Elisa. (*/adv)
Hal itu disampaikan Bupati Asmat Elisa Kambu saat memantau proyek pembangunan Puskesmas yang dikerjakan PT Raja Teknik Papua Perkasa di Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, belum lama ini.
"Sumber dana pembangunan Puskesmas ini dari dana alokasi khusus (DAK), dikerjakan selama 190 hari. Tiang fondasi dan lantainya berkonstruksi beton," kata Elisa.
Menurut dia, perubahan konstruksi bangunan dari kayu ke beton dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan kayu. Akibat penggunaan kayu untuk infrastruktur selama ini, ketersediaan pohon di hutan Asmat mulai menipis.
"Selama ini kantor, sekolah, Puskesmas, dan sebagainya dibangun dari kayu. Kita berkebijakan untuk mengurangi penggunaan kayu, mengubahnya dengan konstruksi beton," katanya.
Elisa menyebut sejumlah Puskesmas yang telah dibangun dengan konstruksi beton antara lain Puskemas Comoro, Siret dan Bayun.
Sejumlah fasilitas kesehatan yang dibangun tahun ini dengan konstruksi beton ialah Puskesmas Sawa Erma, Fayit dan Pantai Kasuari.
Selain Puskesmas, pemerintah setempat juga tengah membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) Agats yang baru. Fasilitas kesehatan itu seluruhnya berkonstruksi beton.
Selain itu jalan-jalan yang dulunya terbuat dari papan kini telah diubah dengan beton, seperti di Distrik Agats dan beberapa distrik lainnya. Pemerintah setempat juga secara bertahap akan mengubah bangunan sekolah dan kantor dari yang sebelumnya bangunan papan menjadi beton.
"Ini merupakan salah satu komitmen kita untuk menjaga kelestarian hutan. Untuk di Agats sendiri dua atau tiga tahun ke depan jalan sudah terhubung semua. Jalan-jalan itu kita bangun dengan konstruksi beton," kata Elisa. (*/adv)