Asmat (AntaranewsPapua) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, menargetkan cakupan imunisasi campak, rubella dan polio (MRP) di kabupaten tersebut tercapai 95 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat yang baru, Richard Ruben Mirino mengatakan program imunisasi massal yang digalakkan secara nasional masih berjalan di Kabupaten Asmat. Hanya saja belum mencapai target.
"Sesuai penilaian dari Dinkes Provinsi Papua, capaian imunisasi kita masih berada pada warna kuning. Artinya belum mencapai target," kata Mirino usai dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat pada Rabu (17/10) malam di Agats.
Mirino mengatakan pihaknya akan berupaya maksimal sehingga cakupan imunisasi bisa mencapai 95 persen. Upaya tersebut dilakukan dengan menggerakkan paramedis di Puskesmas dan Pustu untuk melakukan imunisasi di kampung-kampung.
Menurut dia salah satu faktor penyebab kejadian luar biasa (KLB) campak pada awal 2018 karena cakupan imunisasi yang tidak tuntas atau tidak tercapai. Persoalan ini dikarenakan petugas jarang turun ke kampung dan kurangnya partisipasi masyarakat.
"Faktor-faktor ini yang menyebabkan cakupan imunisasi tidak tercapai atau tidak tuntas. Petugas datang ke kampung, tapi masyarakat tidak ada. Petugas juga jarang turun kampung," ujarnya.
Sebagai kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat yang baru, kata Mirino, ke depan pihaknya akan benar-benar menggerakkan bidan dan perawat untuk melakukan imunisasi di kampung-kampung.
"Kalau tidak ada di kampung, mereka harus kerja sampai di bevak-bevak. Supaya jangan ada yang lolos dari iminusasi," katanya.
Mirino menambahkan imunisasi MRP kepada anak-anak sangat penting. Dengan memberikan imunisasi, anak-anak tidak mudah terserang penyakit.
"Dengan memberikan imunisasi, anak akan mempunyai kekebalan tubuh. Anak akan tumbuh sehat sampai dewasa," katanya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat Pieter Pajala mengatakan cakupan pelayanan imunisasi MRP di seluruh Puskesmas di kabupaten itu pada Agustus 2018 berjumlah 10.205 jiwa.
"Periode kedua pada September dengan sasaran masyarakat umum. Sasarannya tetap anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Kami sudah bergerak sejak bupati melakukan pencanangan di awal Agustus," kata Pajala.
Pajala mengatakan cakupan pelayanan imunisasi MRP di Kabupaten Asmat per 25 Agustus 2018 berada di urutan delapan dari sejumlah kabupaten/kota di Papua, dengan persentase sebesar 35,07 persen.
"Dalam pelaksanaannya kita masih terkendala oleh sejumlah faktor, seperti kondisi geografis, dukungan operasional dan jangkauan wilayah," ujarnya. (*/adv)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat yang baru, Richard Ruben Mirino mengatakan program imunisasi massal yang digalakkan secara nasional masih berjalan di Kabupaten Asmat. Hanya saja belum mencapai target.
"Sesuai penilaian dari Dinkes Provinsi Papua, capaian imunisasi kita masih berada pada warna kuning. Artinya belum mencapai target," kata Mirino usai dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat pada Rabu (17/10) malam di Agats.
Mirino mengatakan pihaknya akan berupaya maksimal sehingga cakupan imunisasi bisa mencapai 95 persen. Upaya tersebut dilakukan dengan menggerakkan paramedis di Puskesmas dan Pustu untuk melakukan imunisasi di kampung-kampung.
Menurut dia salah satu faktor penyebab kejadian luar biasa (KLB) campak pada awal 2018 karena cakupan imunisasi yang tidak tuntas atau tidak tercapai. Persoalan ini dikarenakan petugas jarang turun ke kampung dan kurangnya partisipasi masyarakat.
"Faktor-faktor ini yang menyebabkan cakupan imunisasi tidak tercapai atau tidak tuntas. Petugas datang ke kampung, tapi masyarakat tidak ada. Petugas juga jarang turun kampung," ujarnya.
Sebagai kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat yang baru, kata Mirino, ke depan pihaknya akan benar-benar menggerakkan bidan dan perawat untuk melakukan imunisasi di kampung-kampung.
"Kalau tidak ada di kampung, mereka harus kerja sampai di bevak-bevak. Supaya jangan ada yang lolos dari iminusasi," katanya.
Mirino menambahkan imunisasi MRP kepada anak-anak sangat penting. Dengan memberikan imunisasi, anak-anak tidak mudah terserang penyakit.
"Dengan memberikan imunisasi, anak akan mempunyai kekebalan tubuh. Anak akan tumbuh sehat sampai dewasa," katanya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat Pieter Pajala mengatakan cakupan pelayanan imunisasi MRP di seluruh Puskesmas di kabupaten itu pada Agustus 2018 berjumlah 10.205 jiwa.
"Periode kedua pada September dengan sasaran masyarakat umum. Sasarannya tetap anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Kami sudah bergerak sejak bupati melakukan pencanangan di awal Agustus," kata Pajala.
Pajala mengatakan cakupan pelayanan imunisasi MRP di Kabupaten Asmat per 25 Agustus 2018 berada di urutan delapan dari sejumlah kabupaten/kota di Papua, dengan persentase sebesar 35,07 persen.
"Dalam pelaksanaannya kita masih terkendala oleh sejumlah faktor, seperti kondisi geografis, dukungan operasional dan jangkauan wilayah," ujarnya. (*/adv)