Timika (Antaranews Papua) - Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan (TP4) Kejaksaan Agung RI, meninjau proyek gedung terminal penumpang Bandara Mozes Kilangin Timika yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan dan Pemkab Mimika, pada Rabu siang.

Kepala Sub Direktorat TP4 Kejaksaan Agung Arifin Hamid di Timika, Rabu, mengatakan peninjauan proyek gedung terminal Bandara Timika tersebut merupakan rangkaian kegiatan monitoring dan evaluasi TP4D di Provinsi Papua.

Sebelumnya, TP4 Kejaksaan Agung juga meninjau sejumlah proyek strategis di Jayapura seperti Stadion Papua Bangkit yang berada di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

"Kami diperintahkan oleh Jaksa Agung Muda Intelijen selaku Ketua TP4 Pusat untuk memonitoring dan mengevaluasi TP4D yang ada di daerah, termasuk di Papua, sejauh mana kinerja mereka dalam melakukan pendampingan terhadap penanganan proyek-proyek strategis di daerah," ujarnya.

"Kami berharap TP4D berperan maksimal agar semua pekerjaan-pekerjaan itu bisa tertangani dengan baik, terutama mencegah terjadinya tindak pidana," jelas Arifin.

Dalam peninjauan ke gedung terminal penumpang Bandara Timika, TP4 Kejaksaan Agung menemui kontraktor pelaksana pekerjaan yaitu pihak PT Prasasti Konsorindo Jakarta yang menangani pekerjaan tahap empat.

Pekerjaan tahap empat itu yakni terminal penumpang yang dibangun Kementerian Perhubungan dan pihak PT Panca Duta Karya Abadi yang menangani pekerjaan tahap tiga terminal penumpang yang dibangun Pemkab Mimika.

Jajaran TP4 Kejaksaan Agung yang didampingi Ketua TP4D Kejaksaan Negeri Timika Yasozisokhi Zebua bersama jajaran juga menggelar pertemuan dengan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika Yan Selamat Purba dan Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika Sepyani Mahendra.

"Kami melakukan evaluasi apa-apa permasalahan yang dihadapi terkait pembangunan gedung terminal Bandara Timika baik yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Perhubungan maupun APBD Mimika," ujarnya.

Terhadap permasalahan yang ada, ia berharap segera ada solusi sehingga nanti tidak sampai menghambat penyelesaian pekerjaan.

"Prinsipnya, semua hambatan-hambatan itu bisa diselesaikan oleh masing-masing pihak terkait," kata Arifin.

Salah satu persoalan yang dinilai menghambat pekerjaan gedung terminal Bandara Timika yaitu droping material yang didatangkan dari Jawa ke Timika melalui Pelabuhan Paumako.

"Kami berharap ini bisa dibicarakan secara bersama, bagaimana caranya agar material yang sekarang tertumpuk di pelabuhan secepatnya diangkut ke lokasi pembangunan di Timika," jelas Arifin.

Secara umum, katanya, pekerjaan gedung terminal penumpang Bandara Timika yang berada di sisi selatan dari lokasi bandara saat ini sudah berjalan sesuai progres dan diharapkan bisa rampung tepat waktu.

"Alhamdulilah semua berjalan baik. Memang harus diakui ada kendala soal faktor cuaca, lalu ada perubahan struktur atap untuk bisa menahan kekuatan gempa," ujarnya.

"Juga ada hak-hak kontraktor yang belum dibayar untuk pekerjaan tahun 2017 karena Kabupaten Mimika mengalami defisif anggaran. Kami berharap semua permasalahan itu bisa dicarikan solusinya," sambung Arifin.

Gedung terminal penumpang komersial Bandara Mozes Kilangin Timika terdiri atas dua bagian yaitu bagian sisi barat dibangun oleh Kementerian Perhubungan dan bagian sisi timur dibangun oleh Pemkab Mimika.

Kedua gedung terminal penumpang itu masing-masing seluas 21 ribu meter persegi dengan konstruksi dua setengah lantai, diharapkan rampung dikerjakan tahun 2020 untuk menyambut perhelatan PON di Provinsi Papua, dimana Timika merupakan salah satu kota penyelenggara event olahraga tingkat nasional itu.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024