Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan golongan Bijih Tembaga dan Konsentrat (HS26) menjadi pemicu utama turunnya nilai ekspor Papua pada Oktober 2018 yang sebesar 169,14 juta dolar AS atau menurun 50,43 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Nilai ekspor HS26 tercatat senilai 163,36 juta dolar AS atau menurun 50,43 persen dibandingkan nilai ekspor bulan sebelumnya yang senilai 333,04 juta dolar AS," ujar Kepala BPS Papua, Simon Sapary di Jayapura, Kamis.

Untuk golongan Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) mempunyai nilai ekspor sebesar 5,35 juta dolar AS atau tutun 32,66 persen. Golongan Non Migas Lainnya memiliki nilai ekspor sebesar 0,43 juta dolar AS atau naik 81,02 persen.

Adapun golongan Ikan dan Hewan Air Lainnya (HS03) pada Oktober 2018 tidak tercatat adanya kegiatan ekspor.

Simon menyebut pada periode tersebut ekspor dari Papua paling banyak menuju ke Jepang dengan nilau 53,35 juta dolar AS, lalu Tiongkok 46,07 juta dolar AS, India 33,36 juta dolar AS dan Korea Selatan 31,92 juta dolar AS.

Sementara ekspor ke negara lainnya pada Oktober 2018 senilai 4,44 juta dolar AS atau mengalami penurunan dibanding September 2018 yang sebesar 46,46 juta dolar AS.

Ia menyebut pada periode tersebut ekspor terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, yaitu senilai 163,41 juta dolar AS atau 97,62 persen dari total ekspor Papua.

"Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Oktober 2018 adalah senilai 3,398 miliar dolar AS atau meningkat hingga 97,01 persen dibandingkan total ekspor Januari-Oktober 2017 yang sebesar 1,725 miliar dolar AS.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024