Jayapura (ANTARA News Papua) - Lembaga pengawal kesehatan Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) bergerak cepat menjemput salah seorang pasien bocah kelainan saraf bernama Wanus Pahabol (5) di Kampung Koya Koso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Hidayat Wairoy, salah staf sekretariat UP2KP di Jayapura, Kamis, mengatakan setelah mendapat laporan dari pihak keluarga korban yakni Nathan Pahabol pada 5 Februari 2019. Keesoknya harinya, tim UP2KP menyambangi rumah Wanus yang terletak di Koya Koso.

Ketika tiba di rumah, kata dia, tim UP2KP hanya bertemu Wanus dan mamanya Yuliti Yohame.

Ayah Wanus yakni Sial Y. Pahabol, sudah meninggal tiga tahun lalu, saat Wanus baru berusia dua tahun.

Kepada Tim UP2KP, Mama Yuliti menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pada 2017, Wanus menderita kelainan pada saraf.

Karena sakitnya itu, Wanus jadi buta sejak usia dua tahun. Selama ini, Wanus mengenali mama, kakak dan teman-temannya melalui suara.

"Kakinya tidak seimbang saat berjalan dan tangan kirinya juga mulai sulit digerakkan. Kalau jalan dia tidak dipegang dia bisa jatuh. Kadang kalau dia sakit, mama pergi ke apotik untuk beli obat kasih minum. Kami keluar masuk rumah sakit terus sejak 2017. Kalau ke rumah sakit juga begitu. Cuma ambil obat terus pulang minum di rumah. Saya berhatap dia bisa sembuh, bisa melihat dan berjalan normal," kata mama Yuliti.

Hidayat mengatakan pada 5 Februari 2019 pihaknya mendapatkan pengaduan dari anggota komisi V DPRP Natan Pahabol tentang kondisi Wanus.

Tim langsung bergerak ke Koya Koso untuk menemui Wanus guna membantu proses penanganan medis lanjut.

"Setelah konsultasi dengan pihak?keluarga, hari ini kami jemput Wanus di rumahnya lalu bawa dia ke RS Dian Harapan. Wanus saat ini sudah dirawat di RS Dian harapan dan dijamin dengan pembiayaan dari program Kartu Papua Sehat (KPS)," katanya.

Staf Bidang Pengaduan UP2KP, Fredek Hukubun berharap Wanus Pahabol ditangani dengan baik oleh tim medis di rumah sakit di Jayapura.

Jika tidak, pihaknya juga siap mendorong Wanus untuk segera dirujuk ke rumah sakit mitra di luar Papua agar mendapat penanganan medis lebih lanjut.

"Tadi kami dampingi dia, sudah diperiksa oleh spesialis anak, spesialis mata di RS Dian Harapan. Rencananya ia akan jalani CT Scan di RSUD Abepura dan ditangani spesialis saraf. UP2KP akan pantau terus perkembangan," tambah Fredek.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024