Jayapura (ANTARA) - Dua kepala suku yakni kepala suku Toware di Kampung Kwadeware, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Barweri dan kepala suku Kampung Ifale, Kehiran Distrik Sentani, suku Suebu melepaskan lahan seluas 40 hektare untuk penanam pohon sagu sekaligus pelestarian hutan sagu.
Marshall Suebu, penggagas hari Sagu di Jayapura, Senin, menjelaskan di Toware Kepala Suku Barweri menyerahkan lahan seluas 15 hektare untuk penanaman bibit pohon sagu dan pelestarian sagu.
"Lahan seluas 15 hektare itu tidak bisa dialihkan fungsikan, khusus untuk sagu dan pengembangan sagu," kata Marshall yang juga Ketua Club Pecinta Alam (CPA) Hirosi.
Menurut dia, dari lahan 15 hektare ini, setelah mendapat manfaat yang luar biasa dan dibantu oleh berbagai pihak mendukung kearifan lokal dari masyarakat setempat maka pasti ada peningkatan yang luar biasa dari lahan seluas 15 hektar.
Sedangkan di Kampung Ifale tepatnya di Kehiran, Kepala suku Suebu/ondoafi Suebu menyiapkan lahan seluas 25 hektare untuk penanaman bibit pohon sagu sekaligus pelestarian sagu.
"Pemutusan pelepasan tanah untuk lahan sagu ini dibicarakan dan diputuskan di para-para adat," katanya.
Masyarakat setempat memutuskan bahwa sampai Tuhan datang/dunia kiamat atau akhir dari peradaban ini lahan itu tidak bisa dialihkan fungsikan.
Ia menambahkan, pihaknya tetap memberikan dukungan agar supaya bangkit kembali kearifan lokal dari para kepala suku bahwa sagu itu adalah kekayaannya dan kekayaan kita di Papua.
Marshall Suebu, penggagas hari Sagu di Jayapura, Senin, menjelaskan di Toware Kepala Suku Barweri menyerahkan lahan seluas 15 hektare untuk penanaman bibit pohon sagu dan pelestarian sagu.
"Lahan seluas 15 hektare itu tidak bisa dialihkan fungsikan, khusus untuk sagu dan pengembangan sagu," kata Marshall yang juga Ketua Club Pecinta Alam (CPA) Hirosi.
Menurut dia, dari lahan 15 hektare ini, setelah mendapat manfaat yang luar biasa dan dibantu oleh berbagai pihak mendukung kearifan lokal dari masyarakat setempat maka pasti ada peningkatan yang luar biasa dari lahan seluas 15 hektar.
Sedangkan di Kampung Ifale tepatnya di Kehiran, Kepala suku Suebu/ondoafi Suebu menyiapkan lahan seluas 25 hektare untuk penanaman bibit pohon sagu sekaligus pelestarian sagu.
"Pemutusan pelepasan tanah untuk lahan sagu ini dibicarakan dan diputuskan di para-para adat," katanya.
Masyarakat setempat memutuskan bahwa sampai Tuhan datang/dunia kiamat atau akhir dari peradaban ini lahan itu tidak bisa dialihkan fungsikan.
Ia menambahkan, pihaknya tetap memberikan dukungan agar supaya bangkit kembali kearifan lokal dari para kepala suku bahwa sagu itu adalah kekayaannya dan kekayaan kita di Papua.