Timika (ANTARA) - Jajaran Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menjanjikan untuk segera memperbaiki fasilitas dermaga lama Pelabuhan Pomako Timika yang mengalami penurunan lebih dari satu meter, dimana perbaikan fasilitas tersebut baru dianggarkan pada 2020.

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Pomako, Husni Anwar Tinota kepada Antara di Timika, Rabu, mengatakan perbaikan fasilitas dermaga yang mengalami penurunan tersebut dianggarkan Rp23 miliar dan dikerjakan pada 2020 sebelum pelaksanaan PON.

"Mudah-mudahan sebelum pelaksanaan PON 2020 yang juga salah satu kota penyelenggaranya di Timika pekerjaan perbaikan dermaga lama yang mengalami penurunan itu bisa tuntas," kata Husni.

Menurut dia, fasilitas dermaga lama yang dibangun pada akhir 1990-an itu mengalami penurunan lebih dari satu meter sejak beberapa tahun terakhir.

Tidak semua fasilitas dermaga lama itu mengalami penurunan, hanya sekitar 10 meter dari total panjang sekitar 87 meter.

Kondisi itu, katanya, sangat rawan karena bisa saja sewaktu-waktu dermaga tersebut amblas ke sungai (Dermaga Pomako terletak di pinggir Sungai Pomako, Distrik Mimika Timur).

"Tentu sangat berpengaruh sekali dalam hal bongkar muat barang maupun penumpang di Pelabuhan Pomako. Kami memasang sekat di bagian dermaga yang mengalami penurunan sehingga tidak ada aktivitas apapun di bagian itu. Semua aktivitas bongkar muat barang dilakukan di dermaga baru (panjang 100 meter) dan sebagian dermaga lama yang tidak mengalami penurunan," jelas Husni.

Husni juga meminta dukungan dari Pemkab Mimika untuk segera menyelesaikan persoalan status tanah kawasan Pelabuhan Pomako yang dianggap bermasalah lantaran adanya komplain dari Pengusaha Soemitro, pemilik usaha Serayu Grup Timika.

Lantaran adanya persoalan tersebut, hingga kini Kemenhub tidak mau mengucurkan anggaran untuk perbaikan fasilis Pelabuhan Pomako seperti gedung Terminal Penumpang, Kantor Pelabuhan, pembangunan dermaga baru dan lainnya.

Padahal pada 2020 Kota Timika menjadi tuan rumah penyelenggaraan dua kegiatan penting berskala Papua dan berskala nasional yaitu Pespa Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) se Tanah Papua ke XIII dan salah satu kota penyelenggara PON XX.

Kegiatan Pesparawi XIII se-Tanah Papua di Timika akan dilaksanakan pada 12 Juni-22 Juni, sementara kegiatan PON XX dilaksanakan pada 20 Oktober-2 November 2020.

"Fasilitas kantor dan terminal penumpang di Pelabuhan Pomako itu sangat memprihatinkan. Selama ini memang tidak bisa dibangun karena status tanah yang tidak jelas. Bagaimana nanti saudara-saudara kita yang akan datang ke Timika menggunakan kapal penumpang. Begitu mereka turun di Pelabuhan Pomako tidak ada tempat untuk berlindung kalau panas dan hujan. Tolong ini menjadi perhatian Pemkab Mimika untuk mendukung pembangunan di sisi darat Pelabuhan Pomako," kata Husni.

Beberapa fasilitas lain yang membutuhkan perbaikan segera di kawasan Pelabuhan Pomako seperti lapangan penumpukan peti kemas serta jalan masuk menuju dermaga yang sudah mulai rusak, sarana penerangan listrik yang belum memadai serta fasilitas penunjang seperti MCK dan air bersih yang tidak tersedia.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024