Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meminta TNI/Polri serta Kementerian Dalam Negeri mengawal keamanan dokter di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
"Tadi kami sudah bicarakan dengan DPR, kami minta keamanan mereka dikawal," kata Nila saat ditemui usai Evaluasi Nasional Haji di Jakarta, Jumat.
Hal itu merespons banyaknya dokter-dokter yang minta dievakuasi setelah terjadinya pembunuhan seorang dokter akibat demo anarki di daerah itu.
Menkes mengatakan dokter-dokter yang berada di Wamena ada yang sedang dalam pendidikan dan ada yang dalam pendayagunaan spesialis.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule di Jayapura mengatakan dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi karena ketakutan.
Dinas Kesehatan Papua tidak bisa menahan keinginan mereka sehingga akan mengirim penggantinya agar pelayanan kesehatan tetap dapat dilaksanakan.
“Kami tidak bisa menahan mereka karena biar bagaimana mereka pasti ketakutan dan trauma dengan situasi yang terjadi saat itu,” kata dr Sumule seraya menambahkan ketakutan itu diperparah dengan meninggalnya dr Soeko yang diduga dianiaya pendemo.
Dinas Kesehatan Papua, menurut dia, sudah mencoba mengirim 25 tenaga dokter dari Jayapura agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat kembali normal.
Dia mengatakan jenazah dr. Soeko akan diterbangkan dengan menggunakan pesawat hercules milik TNI-AU dari Wamena ke Jayapura dan diperkirakan tiba sekitar pukul 11.00 WIT.
Jenazah dari dokter yang telah mengabdi selama 15 tahun di Wamena tersebut akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara sebelum disemayamkan di aula Dinas Kesehatan Papua di Kotaraja.
Jenazah dr Soeko pada Jumat (27/9) diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan.
Demo anarkis yang terjadi di Wamena, Senin (23/9), menghilangkan 30 nyawa dan sekitar 70 warga masyarakat mengalami luka-luka serta ratusan bangunan baik milik pemerintah maupun swasta dibakar dan dirusak.
"Tadi kami sudah bicarakan dengan DPR, kami minta keamanan mereka dikawal," kata Nila saat ditemui usai Evaluasi Nasional Haji di Jakarta, Jumat.
Hal itu merespons banyaknya dokter-dokter yang minta dievakuasi setelah terjadinya pembunuhan seorang dokter akibat demo anarki di daerah itu.
Menkes mengatakan dokter-dokter yang berada di Wamena ada yang sedang dalam pendidikan dan ada yang dalam pendayagunaan spesialis.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule di Jayapura mengatakan dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi karena ketakutan.
Dinas Kesehatan Papua tidak bisa menahan keinginan mereka sehingga akan mengirim penggantinya agar pelayanan kesehatan tetap dapat dilaksanakan.
“Kami tidak bisa menahan mereka karena biar bagaimana mereka pasti ketakutan dan trauma dengan situasi yang terjadi saat itu,” kata dr Sumule seraya menambahkan ketakutan itu diperparah dengan meninggalnya dr Soeko yang diduga dianiaya pendemo.
Dinas Kesehatan Papua, menurut dia, sudah mencoba mengirim 25 tenaga dokter dari Jayapura agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat kembali normal.
Dia mengatakan jenazah dr. Soeko akan diterbangkan dengan menggunakan pesawat hercules milik TNI-AU dari Wamena ke Jayapura dan diperkirakan tiba sekitar pukul 11.00 WIT.
Jenazah dari dokter yang telah mengabdi selama 15 tahun di Wamena tersebut akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara sebelum disemayamkan di aula Dinas Kesehatan Papua di Kotaraja.
Jenazah dr Soeko pada Jumat (27/9) diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan.
Demo anarkis yang terjadi di Wamena, Senin (23/9), menghilangkan 30 nyawa dan sekitar 70 warga masyarakat mengalami luka-luka serta ratusan bangunan baik milik pemerintah maupun swasta dibakar dan dirusak.