Asmat (ANTARA) - Sebanyak 16.530 anak di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, akan menerima dana program Bangun Generasi dan Keluarga Sejahtera (Bangga) Papua tahun anggaran 2019.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan 16.530 itu berasal dari 11.475 kepala keluarga atau wali. Mereka akan menerima dana Bangga Papua tahap pertama pada Oktober mendatang.
“Sekber Bangga Papua sudah menyiapkan rencana penyaluran dalam dua tahap. Pertama di bulan Oktober, kedua di bulan Desember,” kata Elisa di Agats, Jumat (28/9).
Dikatakan, Sekber Bangga Papua setempat telah menyiapkan sepuluh lokasi penyaluran. Sebelumnya di 2018, pembayaran dana perlindungan sosial itu dilaksanakan di enam lokasi, sesuai dengan kantor kas yang ada.
“Pembayaran di empat titik baru ini secara ofline. Di mana orang bank yang mengantar uang dan membayar kepada penerima manfaat,” ujarnya.
Dijelaskan, penambahan lokasi baru dimaksud untuk memperluas dan mempercepat penyaluran. Selain itu guna meringankan beban biaya transportasi para penerima manfaat yang berada di distrik dan kampung terjauh dari pusat pelayanan.
“Dengan memperluas penyaluran, kita membantu penerima manfaaat. Warga tidak perlu mengeluarkan biaya hanya untuk mengambil hak mereka,” kata dia.
Menurutnya, tahapan penyaluran Bangga Papua 2019 telah dimulai dari Januari, yang mana diawali dengan pendataan di tingkat kampung, distrik hingga validasi data kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat.
“Setelah Capil menerbitkan kartu keluarga dan akta kelahiran, data diberikan ke Sekber untuk diinput ke aplikasi Manajemen Informasi Sistem. Selanjutnya data penerima manfaat ditetapkan melalui SK gubernur,” katanya.
Ia menambahkan, program Bangga Papua pada prinsipnya untuk anak orang asli Papua yang berusia di bawah empat tahun. Dana perlindungan sosial itu untuk pemenuhan gizi ibu dan anak.
“Ini program emas dari Pemprov Papua yang bersumber dari dana Otsus yang disalurkan dengan mekanisme transfer. Tiap anak mendapat bantuan uang tunai Rp200 ribu per bulan,”
Ketua Sekber Bangga Papua Asmat Hallason Frans Sinurat mengatakan jumlah penerima manfaat di 2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding 2018 lalu.
“Untuk tahun ini penerima manfaat sebanyak 16.530 anak, mereka berasal dari 11.475 wali. Tahun lalu sebanyak 12.669 anak dan 8.612 wali,” kata Frans.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Asmat itu menjelaskan bahwa pembayaran dana Bangga Papua tahap pertama terhitung dari Januari hingga Juni 2019.
“Untuk tahap kedua dihitung dari Juli hingga Desember. Itu kita akan bayarkan paling lama awal Desember,” ujarnya. (*/adv)
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan 16.530 itu berasal dari 11.475 kepala keluarga atau wali. Mereka akan menerima dana Bangga Papua tahap pertama pada Oktober mendatang.
“Sekber Bangga Papua sudah menyiapkan rencana penyaluran dalam dua tahap. Pertama di bulan Oktober, kedua di bulan Desember,” kata Elisa di Agats, Jumat (28/9).
Dikatakan, Sekber Bangga Papua setempat telah menyiapkan sepuluh lokasi penyaluran. Sebelumnya di 2018, pembayaran dana perlindungan sosial itu dilaksanakan di enam lokasi, sesuai dengan kantor kas yang ada.
“Pembayaran di empat titik baru ini secara ofline. Di mana orang bank yang mengantar uang dan membayar kepada penerima manfaat,” ujarnya.
Dijelaskan, penambahan lokasi baru dimaksud untuk memperluas dan mempercepat penyaluran. Selain itu guna meringankan beban biaya transportasi para penerima manfaat yang berada di distrik dan kampung terjauh dari pusat pelayanan.
“Dengan memperluas penyaluran, kita membantu penerima manfaaat. Warga tidak perlu mengeluarkan biaya hanya untuk mengambil hak mereka,” kata dia.
Menurutnya, tahapan penyaluran Bangga Papua 2019 telah dimulai dari Januari, yang mana diawali dengan pendataan di tingkat kampung, distrik hingga validasi data kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat.
“Setelah Capil menerbitkan kartu keluarga dan akta kelahiran, data diberikan ke Sekber untuk diinput ke aplikasi Manajemen Informasi Sistem. Selanjutnya data penerima manfaat ditetapkan melalui SK gubernur,” katanya.
Ia menambahkan, program Bangga Papua pada prinsipnya untuk anak orang asli Papua yang berusia di bawah empat tahun. Dana perlindungan sosial itu untuk pemenuhan gizi ibu dan anak.
“Ini program emas dari Pemprov Papua yang bersumber dari dana Otsus yang disalurkan dengan mekanisme transfer. Tiap anak mendapat bantuan uang tunai Rp200 ribu per bulan,”
Ketua Sekber Bangga Papua Asmat Hallason Frans Sinurat mengatakan jumlah penerima manfaat di 2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding 2018 lalu.
“Untuk tahun ini penerima manfaat sebanyak 16.530 anak, mereka berasal dari 11.475 wali. Tahun lalu sebanyak 12.669 anak dan 8.612 wali,” kata Frans.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Asmat itu menjelaskan bahwa pembayaran dana Bangga Papua tahap pertama terhitung dari Januari hingga Juni 2019.
“Untuk tahap kedua dihitung dari Juli hingga Desember. Itu kita akan bayarkan paling lama awal Desember,” ujarnya. (*/adv)