Jayapura (ANTARA) - Juru bicara Satgas Pencegahan corona atau COVID-19 Kabupaten Nabire Provinsi Papua dr Fernando Charles Sayori mengatakan Pemerintah Kabupaten setempat tidak menambah rumah sakit untuk penanganan pasien virus corona.

Ketika dikonfirmasi Antara dari Jayapura, Senin, dr Fernando mengatakan yang terpenting adalah kelengkapan fasilitas rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk penanganan COVID-19.

Lanjut dia, bagaimana mau penambahan rumah sakit untuk penanganan corona, kalau rumah sakit yang ditunjuk belum dilengkapi dengan peralatan yang sesuai standar untuk penanganan COVID-19.

"Bagaimana mau penambahan rumah sakit, kalau rumah sakit yang ditunjuk untuk penanganan COVID-19 saja belum dilengkapi secara baik," ujarnya.

Fernando mengibaratkan rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk penanganan COVID-19 seperti rumah yang baru dibangun, belum selesai dibangun sudah diminta lagi untuk bangun baru.

Menurut dia, alangkah baiknya rumah sakit-rumah sakit yang ada dilengkapi secara baik untuk penanganan kasus yang ringan dan sedang, jika nantinya ada pasien yang kasusnya berat barulah dikasih ke rumah sakit rujukan.

"Kita kembali ke kondisi riil yang ada di lapangan, RSUD Nabire ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19 selain RSUD Jayapura, RSUD Timika, dan RSUD Merauke," katanya.

RSUD Nabire ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19 berarti bisa melayani pasien dari Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya dan Kabupaten Paniai.

Namun, tambah dia, fasilitas kesehatan yang tersedia belum memadai untuk penanganan COVID-19. Akan tetapi pada prinsipnya RSUD Nabire siap untuk menangani dan melayani pasien COVID-19.


Pewarta : Musa Abubar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024