Timika (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mengatakan masyarakat di sekitar operasional Rumah Sakit Waa Banti dilibatkan dalam pelayanan.
Kepala Dinkes Kabupaten Mimika Reynold Rizal Ubra di Timika, Jumat, mengatakan pelayanan di Rumah Sakit Waa Banti menggunakan sistem kerja sama operasi (KSO) antara pemerintah, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK), dan tokoh masyarakat setempat.
"Sistem KSO ini melibatkan tokoh masyarakat dalam pelayanan sehingga kami menganggarkan dananya pada dua tahun terakhir ini dalam APBD Perubahan 2023 dan APBD Induk 2024," katanya.
Menurut Reynold, keterlibatan masyarakat yakni dalam hal keamanan Rumah Sakit Waa Banti dan kebersihan lingkungan.
"Hal ini dilakukan sehingga sistem yang diterapkan dapat sejalan dengan masyarakat setempat, dan kami juga selalu menerima masukan dari masyarakat," ujarnya.
Dia menjelaskan usulan yang disampaikan masyarakat pada intinya ditujukan kepada PT Freeport Indonesia dan YPMAK, dan kedua pihak ini selalu terlibat dalam pengoperasian rumah sakit.
"Rumah Sakit Waa Banti ini jaraknya sangat jauh dan telah beroperasi dengan sangat baik, sehingga apa yang dikerjakan saat ini telah maksimal," katanya lagi.
Dia menambahkan yang pemerintah lakukan yakni pembenahan bertahap, pada pelayanan yang lebih maksimal untuk melayani masyarakat setempat.
"Apa yang dikerjakan saat ini sudah sangat baik, yang jelas kami terus memperbaiki pelayanan di sana agar semakin maksimal," ujarnya lagi.