Sentani, Jayapura (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua akan membagikan pangan ikan bagi sejumlah warga yang kini sedang menjalani karantina wilayah tertentu di pasar lama Sentani.
Kebanyakan warga yang berada di karantina akibat potensi penyebaran COVID-19. Program ini juga bertujuan untuk menghidupkan kembali perekonomian para nelayan yang kini terdampak corona.
"Sesuai dengan petunjuk Bupati Jayapura kepada DKP, kami akan melaksanakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk meminimalisir dampak dari penyebaran COVID-19," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura, Rudi Abdiner Saragih di Sentani, Kamis.
Rudi mengatakan, akibat pandemi telah berdampak kepada rendahnya pemasaran dan pemutusan pemasaran ekspor sektor perikanan di Kabupaten Jayapura.
Namun, lanjut dia, kegiatan budidaya dan penangkapan tetap berlangsung di tingkat lapangan, para pelaku usaha, nelayan dan pembudidaya serta pengolah.
Salah satu program yang akan dilakukan pihaknya adalah akan bekerjasama dengan kelompok ikan asar untuk menyediakan pangan ikan yang akan diberikan kepada para warga yang terkena dampak COVID-9.
Sehingga, kata dia, dengan demikian para pelaku usaha sektor perikanan tetap eksis dan bertahan.
"Pertama kita akan membantu pangan berupa ikan untuk masyarakat yang terkena dampak di wilayah yang masuk dalam kategori karantina wilayah tertentu. Dengan menyiapkan makanan ikan olahan," ujarnya.
Untuk itu, menurut dia, pihaknya akan membeli ikan dari para nelayan sehingga para nelayan ini bisa bekerjasama dengan para pengolah usaha perikanan. Ada delapan kelompok pengolah ikan asar yang siap bekerjasama dengan DKP Kabupaten Jayapura terkait pengolahan ikan.
Dia menyebutkan, bantuan pangan ikan ini sangat diperlukan bagi warga yang saat ini sedang menjalani karantina supaya kesehatan dan pemenuhan gizi nya tetap terjaga selama massa karantina.
"Supaya nelayan juga dapat tertolong karena rendahnya daya beli masyarakat, kami akan bantu dengan menyediakan bahan bakar. Kami sudah bekerja sama dengan pihak Pertamina dan akan kami antar kepada kelompok-kelompok kita," katanya.
Ia menambahkan, kini sebanyak 253 kelompok nelayan di wilayah kabupaten Jayapura. Sebagian besarnya merupakan kelompok nelayan perikanan tangkap.
"Semua kelompok nelayan ini, mengalami kerugian dan terkena dampak akibat adanya pandemi COVID-19," tambah dia.
Kebanyakan warga yang berada di karantina akibat potensi penyebaran COVID-19. Program ini juga bertujuan untuk menghidupkan kembali perekonomian para nelayan yang kini terdampak corona.
"Sesuai dengan petunjuk Bupati Jayapura kepada DKP, kami akan melaksanakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk meminimalisir dampak dari penyebaran COVID-19," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura, Rudi Abdiner Saragih di Sentani, Kamis.
Rudi mengatakan, akibat pandemi telah berdampak kepada rendahnya pemasaran dan pemutusan pemasaran ekspor sektor perikanan di Kabupaten Jayapura.
Namun, lanjut dia, kegiatan budidaya dan penangkapan tetap berlangsung di tingkat lapangan, para pelaku usaha, nelayan dan pembudidaya serta pengolah.
Salah satu program yang akan dilakukan pihaknya adalah akan bekerjasama dengan kelompok ikan asar untuk menyediakan pangan ikan yang akan diberikan kepada para warga yang terkena dampak COVID-9.
Sehingga, kata dia, dengan demikian para pelaku usaha sektor perikanan tetap eksis dan bertahan.
"Pertama kita akan membantu pangan berupa ikan untuk masyarakat yang terkena dampak di wilayah yang masuk dalam kategori karantina wilayah tertentu. Dengan menyiapkan makanan ikan olahan," ujarnya.
Untuk itu, menurut dia, pihaknya akan membeli ikan dari para nelayan sehingga para nelayan ini bisa bekerjasama dengan para pengolah usaha perikanan. Ada delapan kelompok pengolah ikan asar yang siap bekerjasama dengan DKP Kabupaten Jayapura terkait pengolahan ikan.
Dia menyebutkan, bantuan pangan ikan ini sangat diperlukan bagi warga yang saat ini sedang menjalani karantina supaya kesehatan dan pemenuhan gizi nya tetap terjaga selama massa karantina.
"Supaya nelayan juga dapat tertolong karena rendahnya daya beli masyarakat, kami akan bantu dengan menyediakan bahan bakar. Kami sudah bekerja sama dengan pihak Pertamina dan akan kami antar kepada kelompok-kelompok kita," katanya.
Ia menambahkan, kini sebanyak 253 kelompok nelayan di wilayah kabupaten Jayapura. Sebagian besarnya merupakan kelompok nelayan perikanan tangkap.
"Semua kelompok nelayan ini, mengalami kerugian dan terkena dampak akibat adanya pandemi COVID-19," tambah dia.