Jakarta (ANTARA) - Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Istiono memastikan bahwa tidak ada penyekatan dalam penjagaan di jalur-jalur mudik pada libur Idul Adha 1441 Hijriyah akhir pekan ini.
"Tidak ada penyekatan sama sekali. Kami (pengamanan) normal saja, pada momentum ini menitikberatkan pada kesadaran masyarakat untuk tidak pulang kampung," kata Irjen Istiono di Kantor NTMC Polri, Jakarta, Rabu.
Istiono mengatakan tidak ada larangan mudik dari pemerintah terkait libur Idul Adha sehingga masyarakat diperbolehkan pulang ke kampung halaman meski pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Namun demikian, Kakorlantas Istiono berharap masyarakat memiliki kesadaran tinggi terhadap bahaya penularan COVID-19 sehingga gelombang mudik Idul Adha tidak terjadi secara besar-besaran.
Sebanyak 15 ribu personel Lalu Lintas bakal dikerahkan untuk mengamankan arus mudik Idul Adha 1441 Hijriyah akhir pekan ini.
Istiono memprediksi akan ada gelombang mudik pada akhir pekan ini karena Idul Adha tahun ini jatuh pada hari Jumat sehingga ada tiga hari libur yang diperkirakan akan dimanfaatkan masyarakat untuk pulang kampung.
Sejumlah jalur yang akan dijaga polisi adalah jalan arteri dan tol dari Jakarta hingga Jawa Timur serta jalan arteri dan tol Banten hingga ke Sumatera.
"Kegiatan (pengamanan mudik) ini fokus pada jalur tol, arteri dan tempat-tempat pariwisata," tuturnya.
Pihaknya mengimbau agar pemudik selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan menggunakan hand sanitizer.
Dia berujar bagi pemudik yang tidak memakai masker, hanya akan diberi teguran oleh polisi. Kemudian bagi pemudik yang tidak memiliki masker, akan diberikan masker.
"Anggota (polisi) sudah dibekali masker semua. Bila masyarakat tidak pakai masker, kami kasih masker. Pendekatan kami secara persuasif, humanis, tidak ada penegakan hukum," tutur Istiono.
Selain menempatkan polisi di jalur-jalur mudik, polisi juga disiagakan di lokasi-lokasi salat Ied dan lokasi pemotongan hewan kurban.
"Tidak ada penyekatan sama sekali. Kami (pengamanan) normal saja, pada momentum ini menitikberatkan pada kesadaran masyarakat untuk tidak pulang kampung," kata Irjen Istiono di Kantor NTMC Polri, Jakarta, Rabu.
Istiono mengatakan tidak ada larangan mudik dari pemerintah terkait libur Idul Adha sehingga masyarakat diperbolehkan pulang ke kampung halaman meski pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Namun demikian, Kakorlantas Istiono berharap masyarakat memiliki kesadaran tinggi terhadap bahaya penularan COVID-19 sehingga gelombang mudik Idul Adha tidak terjadi secara besar-besaran.
Sebanyak 15 ribu personel Lalu Lintas bakal dikerahkan untuk mengamankan arus mudik Idul Adha 1441 Hijriyah akhir pekan ini.
Istiono memprediksi akan ada gelombang mudik pada akhir pekan ini karena Idul Adha tahun ini jatuh pada hari Jumat sehingga ada tiga hari libur yang diperkirakan akan dimanfaatkan masyarakat untuk pulang kampung.
Sejumlah jalur yang akan dijaga polisi adalah jalan arteri dan tol dari Jakarta hingga Jawa Timur serta jalan arteri dan tol Banten hingga ke Sumatera.
"Kegiatan (pengamanan mudik) ini fokus pada jalur tol, arteri dan tempat-tempat pariwisata," tuturnya.
Pihaknya mengimbau agar pemudik selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan menggunakan hand sanitizer.
Dia berujar bagi pemudik yang tidak memakai masker, hanya akan diberi teguran oleh polisi. Kemudian bagi pemudik yang tidak memiliki masker, akan diberikan masker.
"Anggota (polisi) sudah dibekali masker semua. Bila masyarakat tidak pakai masker, kami kasih masker. Pendekatan kami secara persuasif, humanis, tidak ada penegakan hukum," tutur Istiono.
Selain menempatkan polisi di jalur-jalur mudik, polisi juga disiagakan di lokasi-lokasi salat Ied dan lokasi pemotongan hewan kurban.