Jayapura (ANTARA) - Menyediakan layanan sarana komunikasi telepon seluler hingga ke pelosok negeri di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah menjadi komitmen nyata dari PT Telkomsel dengan menggerakan potensi ekonomi kerakyatan bagi warga sekitar.

Komitmen Telkomsel untuk membangun ekonomi kerakyatan melalui layanan digital dengan mengoperasikan sebanyak 1083 unit Base Transceiver Station Universal Service Obligation (BTS USO) di seluruh wilayah 3T yang dikembangkan Telkomsel bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo segera terkoneksi dengan jaringan broadband 4G LTE pada kuartal tiga 2020.

Peningkatan teknologi broadband 4G LTE pada jaringan BTS USO sebagai upaya dalam memberikan kenyamanan bagi masyarakat di wilayah 3T untuk dapat menikmati akses internet dan layanan digital yang setara seperti di kota besar, terutama dalam menjalankan aktivitas yang beradaptasi dengan kebiasaan baru di tengah masa pandemi COVID-19.

Tujuan dari pengoperasian layanan brodband 4G LTE diharapkan bisa mendorong kreativitas ekonomi warga dalam memasarkan produk potensi ekonomi yang ada di wilayah desa/kampung bersangkutan.

Pengembangan infrastruktur telekomunikasi melalui BTS USO berteknologi 4G telah melengkapi lebih dari 20.000 BTS Telkomsel yang sudah beroperasi di wilayah 3T hingga ke perbatasan negara tetangga, yang mana pemerataan akses telekomunikasi broadband untuk memperkokoh ketahanan Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui penguatan kedaulatan digital.

Telkomsel menyiapkan sebanyak 1083 unit BTS Universal Service Obligation (USO) yang selama ini telah dikembangkan melalui kolaborasi bersama Badan Aksesibilitas dan Informasi (BAKTI) Kominfo, di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) akan terkoneksi seluruhnya oleh jaringan broadband 4G LTE pada periode kuartal tiga 2020.

Kehadiran layanan brodband digital 4 LTE di daerah 3T khususnya di wilayah Papua dan Papu Barat sangat membantu pengembangan layanan komunikasi dalam upaya menggerakan potensi ekonomi masyarakat di setiap kampung dan distrik.

Kondisi geografis wilayah di Provinsi Papua dan Papua Barat yang bergunung,lembah serta merupakan daerah kepulauan maka kehadiran jaringan layanan digital 4G LTE di daerah 3 T diharapkan dapat menjadi spirit baru bagi masyarakat dalam mengelola sumber daya alam dan kebutuhan sarana komunikasi dengan keluarga.

Wilayah geografis Provinsi Papua yang sangat luas dan menempatkannya sebagai pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Papua memiliki luas area sekitar 421.981 kilometer persegi dengan populasi penduduk hanya sekitar 3 juta saja. Potensi sumber daya alamnya yang sangat melimpah menjadikan Papua sebagai daerah destinasi wisata dan investasi dalam pelaku usaha di Indonesia.

Layanan komunikasi Telkomsel, tidak saja sebagai sarana komunikasi antar keluarga semata tetapi telah menjadi kebutuhan prioritas warga orang asli Papua dalam berkomunikasi dengan dunia luar.

Sementara itu, Direktur Network Telkomsel Hendri Mulya Syam dalam keterangan tertulis menjelaskan, komitmen Telkomsel untuk menyediakan layanan digital merupakan tindak lanjut konsistensi Telkomsel untuk terus bergerak maju menghadirkan pemerataan akses jaringan broadband guna mendukung berbagai aktivitas digital masyarakat di seluruh pelosok negeri tanpa terkecuali di wilayah 3T.

Hendri menyebut, Telkomsel telah bertekad untuk selalu hadir dalam setiap fase kehidupan masyarakat, menurut Hendri, dengan menggelar akses jaringan broadband yang merata dan setara mulai dari perkotaan hingga wilayah pelosok Tanah Air.

"Kami akan terus menjaga komitmen tersebut, termasuk untuk mendukung percepatan adopsi layanan berbasis digital harus dijalani masyarakat sebagai upaya dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru di tengah tantangan beraktivitas pada masa pandemi COVID-19 saat ini,”ungkap Hendri.

Saat ini Telkomsel telah membangun 1083 unit BTS USO, lanjut Hendri, yang mana sebanyak 993 unit di antaranya telah berteknologi 4G LTE dan tersebar secara merata untuk melayani kebutuhan akses jaringan broadband dari populasi masyarakat di wilayah 3T dari Sabang hingga Merauke.

Sedangkan untuk 93 unit BTS USO lain yang sebelumnya terkoneksi 2G, menurut Hendri, secara bertahap telah dilakukan proses pengembangan teknologi dan seluruhnya segera terkoneksi jaringan broadband 4G LTE pada periode kuartal tiga tahun 2020.

Pengembangan keseluruhan infrastruktur BTS USO berteknologi broadband terdepan ini, lanjutnya, untuk melengkapi lebih dari 20.000 BTS Telkomsel lainnya yang difokuskan untuk beroperasi melayani kebutuhan akses telekomunikasi masyarakat di wilayah 3T hingga ke perbatasan negara tetangga.

Hendri berharap, dengan ketersediaan jaringan broadband berteknologi terdepan di wilayah 3T, termasuk wilayah perbatasan negara serta di sejumlah pulau terluar 3T akan memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara kepulauan.

Inisiatif tersebut merupakan bentuk dukungan Telkomsel dalam memelihara keutuhan NKRI, yang mana pemerataan akses telekomunikasi broadband akan memperkokoh ketahanan nasional melalui penguatan kedaulatan digital, terutama dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul di berbagai sektor kehidupan, guna menyokong semangat menuju Indonesia Maju.

"Terselenggaranya jaringan BTS USO berteknologi 4G LTE di seluruh penjuru Tanah Air ini juga mempertegas komitmen Telkomsel untuk mendukung perwujudan program Indonesia Merdeka sinyal,"ujarnya.

Selain dapat mendorong penguatan ekosistem digital, menurut Hendri, kehadiran layanan brodband 4G LTE sebagai pendorong perekonomian masyarakat lokal untuk membantu memasarkan  hasil kebun, pertanian dan sektor perikanan.

"Ketersediaan jaringan broadband diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan pengalaman masyarakat di wilayah 3T dalam menikmati akses layanan internet dan digital berkualitas yang setara seperti di kota besar,"ujar Hendri.

Hingga kuartal satu 2020, secara keseluruhan Telkomsel telah menggelar lebih dari 219.000 unit BTS di seluruh Indonesia, yang meningkat 11 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Telkomsel juga telah mengoperasikan lebih dari 169.000 unit BTS broadband berbasis 3G dan 4G, yang juga tumbuh sekitar  14 persen dibanding periode yang sama.

Hendri menyebut, Telkomsel menargetkan penambahan lebih dari 25.000 BTS 4G LTE baru hingga akhir tahun, yang sebagian besar cakupannya diprioritaskan menjangkau wilayah residensial dan padat populasi.

"Hal tersebut sebagai bentuk nyata kami mendukung adaptasi kebiasaan baru masyarakat, baik di perkotaan maupun di wilayah 3T, yang kini semakin mengadopsi pemanfaatan layanan digital sebagai penunjang aktivitas keseharian warga untuk kegiatan ekonomi, belajar dari rumah, bekerja rumah dan beribadah dari rumah,"ungkapnya.

Siswa belajar dirumah  

Kehadiran layanan Telkomsel  di tengah masyarakat dalam situasi pandemi COVID-19 tidak hanya untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat tetapi telah membantu mendukung kelancaran proses belajar mengajar siswa di sekolah yang menerapkan sistem belajar dari rumah.

Haryana, salah satu orang tua siswa di Jayapura mengakui, layanan Telkomsel di masa pandemi COVID-19 sangat krusial dibutuhkan warga.

Ketika pemerintah menerapkan aturan belajar dari rumah, menurut Haryana, maka sarana yang dibutuhkan adalah komunikasi dan jaringan internet.

"Untuk bisa menjalankan kegiatan belajar anak dari rumah maka layanan komunikasi Telkomsel menjadi kebutuhan utama masyarakat yang anaknya mulai bersekolah,"katanya.

Ia mengakui, untuk menunjang paket belajar siswa dari rumah maka pihak orang tua harus membeli paket data internet sesuai kebutuhan.

Dalam kondisi daerah yang masih dalam pandemi COVID-19, menurut Haryana, layanan komunikasi Telkomsel masih menjadi pilihan utama masyarakat.

Karena kebutuhan sekolah belajar anak dari rumah sudah mulai diberlakukan, menurut Haryanan, maka orang tua harus membeli paket data internet untuk belajar siswa yang disediakan Telkomsel.

"Ya layanan paket data internet Telkomsel sangat membantu masyarakat dalam menunjang program belajar siswa dari rumah,"katanya.
 
Meski trafik layanan komunikasi broadband di masa pandemi COVID-19 di Papua dan Papua Barat terus meningkat diharapkan pemenuhan kebutuhan komunikasi masyarakat tetap terjaga oleh Telkomsel sehingga bisa menjawab kebutuhan warga dalam menuju kehidupan adaptasi kebiasaan baru.


 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024