Jakarta (ANTARA) - Pelatih PSIM Yogyakarta Seto Nurdiantoro menyebut jadwal penyisihan grup Liga 2 Indonesia 2020 menyulitkan karena pendeknya jarak antarpertandingan.

"Saya pikir jadwalnya sedikit menyulitkan karena setiap tim harus bertanding lima kali dalam dua minggu. Artinya, kira-kira berlaga sekali dalam tiga hari," ujar Seto, ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Selasa.

Menurut pria berusia 46 tahun itu, jadwal laga yang berdekatan memperbesar risiko cedera pada pemain.

Para pemain juga dapat dilanda kelelahan dan itu dapat berujung pada tingginya tensi laga. Hal ini berpotensi terjadi terjadi meski nantinya ada lima kali pergantian pemain di liga.

"Kalau kelelahan, bisa jadi situasi emosional semakin tinggi," tutur Seto.

Liga 2 Indonesia musim 2020 digelar pada 17 Oktober-5 Desember 2020.

Sebanyak 24 tim peserta dibagi ke dalam empat grup yang masing-masing diisi enam klub.

PSIM sendiri menghuni Grup C bersama PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, Martapura FC, Putra Sinar Giri dan AS Abadi Tiga Naga. Seluruh laga di grup tersebut berlangsung di Pekanbaru karena PSPS bertindak sebagai tuan rumah.

Nantinya, delapan tim terbaik dari penyisihan grup akan masuk ke babak perempat final. Di sini, tim-tim ditempatkan ke dalam dua grup dan empat terbaik berhak melaju ke semifinal.

Lalu, laga empat besar dan final dilaksanakan dengan pertandingan tunggal (single match). Dua tim yang masuk ke final dipastikan promosi ke Liga 1 Indonesia 2021.

Adapun pembagian grup Liga 2 Indonesia musim 2020 adalah sebagai berikut.

Grup A: Badak Lampung FC, Babel United FC, Perserang, PSBS Biak, Cilegon United FC, Persewar Waropen.

Grup B: PSCS Cilacap, Kalteng Putra, Persiba Balikpapan, PSKC Cimahi, Persis Solo, Persigo Semeru.

Grup C: PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, Martapura FC, Putra Sinar Giri, AS Abadi Tiga Naga, PSIM Yogyakarta.

Grup D: PSMS Medan, Sulut United, Semen Padang, Persekat, Persijap Jepara, Sriwijaya FC.
 

Pewarta : Michael Siahaan
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024