Makassar (ANTARA) - Hadirnya ruang terbuka hijau (RTH) Taman Emy Saelan yang dibangun oleh BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK bisa menjadi pelengkap Masjid 99 Kubah yang lokasinya masih dalam satu kawasan di Central Point of Indonesia (CPI), Kota  Makassar, kata Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah.

"Taman Emy Saelan bisa menjadi pelengkap keindahan Masjid 99 Kubah yang telah kita bangun," kata Nurdin Abdullah usai peresmian taman tersebut di Makassar, Sabtu.

Pemprov Sulawesi Selatan sengaja menempatkan Landmark BPJAMSOSTEK di lokasi tersebut karena di tempat yang sama telah berdiri Masjid 99 Kubah dan juga menjadi ikon Kota Makassar, sehingga tentu akan banyak dikunjungi oleh wisatawan.

"Pemprov Sulawesi Selatan mengapresiasi dan berterima kasih kepada BPJAMSOSTEK yang telah membangun taman yang indah ini, kami berkomitmen menjaga, merawat dan memanfaatkannya untuk kegiatan-kegiatan positif," ujar Nurdin.

Sebagai upaya promosi dan pengenalan program serta manfaat yang dimiliki oleh BPJAMSOSTEK, maka RTH seluas 2,5 hektare yang berlokasi di kawasan CPI ini dibagi menjadi empat zona sesuai dengan jumlah Program Jaminan Sosial yang dimiliki oleh BPJAMSOSTEK.

Zona pertama adalah zona Jaminan Hari Tua (JHT) yang berisikan jalur refleksi. Zona kedua yaitu zona Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang berisi fasilitas olahraga.

Zona ketiga bernama zona Jaminan Pensiun (JP) yang merupakan jalur jalan dan area untuk bersantai. Zona keempat diberi nama zona Jaminan Kematian (JKM) yang berisikan fasilitas ampitheater sebagai tempat perenungan dengan 30 tiang di atas kolam.

Menjadi salah satu kota besar di Indonesia, sudah selayaknya Kota Makassar memiliki taman yang asri dan luas. Selain sebagai paru-paru kota, RTH juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat bagi masyarakat berolahraga atau bersosialisasi satu dengan yang lain.

Kebutuhan akan RTH tersebut yang menjadi dasar sinergi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).

Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), institusi yang bergerak di bidang jaminan sosial ini membawa misi untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan membangun Landmark BPJAMSOSTEK.

"Pembangunan taman ini bertujuan untuk memperkenalkan BPJAMSOSTEK kepada masyarakat, serta menyediakan ruang terbuka hijau yang bisa digunakan oleh masyarakat sebagai arena bermain anak, olahraga, hingga ajang bersosialisasi," kata dia.

Proses pembangunan Landmark BPJAMSOSTEK di Kota Makassar ini dimulai sejak Desember 2017 yaitu berupa penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara BPJAMSOSTEK dan Pemprov Sulawesi Selatan.

Kemudian pada bulan April 2018 dilanjutkan dengan pencanangan pembangunan landmark, yang akhirnya pada 29 Agustus 2020 diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan status hibah.

"Kami mengapresiasi program TJSL yang telah diimplementasi oleh manajemen berupa Ruang Terbuka Hijau, kami berharap Landmark BPJS Ketenagakerjaan ini dapat mendukung kelestarian lingkungan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar," tambah Guntur Witjaksono, Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK.

Saat ini BPJAMSOSTEK juga sedang menyelesaikan pembangunan RTH dengan konsep serupa di Kabupaten Gianyar Bali, serta melakukan penjajakan dengan beberapa pemerintah Provinsi atau Kabupaten untuk rencana pembanganan RTH lainnya.

“Semoga RTH ini dapat menjadi kebanggan baru kota Makassar dan kami berharap masyarakat ikut menjaga kelestarian taman ini dan memanfaatkannya untuk beragam kegiatan positif,” tutup Agus.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024