Wamena (ANTARA) - Pihak maskapai penerbangan penumpang udara yang beroperasi di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah terkait sistem normal baru yang diterapkan dalam pelayanan di masa pandemi virus corona.
Manajer Trigana Air Cabang Wamena Michael Biduri di Wamena, Rabu, mengatakan pandangan normal baru antara pelaku bisnis berbeda dengan normal baru versi pemerintah.
"Kalau dalam penerapan new normal seperti versi pemda, yang mengizinkan dalam seminggu tiga kali penerbangan atau ada tambahan penerbangan seperti sekarang, maka kami akan berjalan seperti saat ini dengan tetap menggunakan pesawat jenis ATR, karena pengertian new normal pemerintah dengan new normal pelaku bisnis itu berbeda," katanya.
Ia mengatakan jika normal baru versi pelaku bisnis adalah kembali dioperasikannya penerbangan seperti sebelum adanya wabah corona. Jika normal baru ini yang dimaksudkan untuk diterapkan maka tidak menutup kemungkinan bagi maskapai untuk mendatangkan pesawat yang lebih besar.
"Dalam new normal kalau Pemda Jayawijaya izinkan kita beroperasi seperti sedia kala (sebelum adanya corona) setiap hari, kita akan koordinasi dengan pusat untuk meminta pergerakan pesawat boeing dari Jawa dan membuat jadwal normal lagi," katanya.
Ia mengatakan normal baru yang sementara diterapkan memang tidak terlalu banyak memberikan keuntungan kepada perusahaan namun perusahaan tetap mengikuti kebijakan pemerintah untuk pencegahan corona.
Setelah pandemi corona masuk ke wilayah ini, pemerintah membatasi jam operasional seluruh pesawat penumpang yang masuk ke Jayawijaya.
Jika sebelum pandemi, maskapai Trigana beroperasi tiga kali sehari setiap selama seminggu. Tetapi dengan adanya corona, pemerintah membatasi jam operasional pesawat menjadi tiga kali dalam seminggu.
Manajer Trigana Air Cabang Wamena Michael Biduri di Wamena, Rabu, mengatakan pandangan normal baru antara pelaku bisnis berbeda dengan normal baru versi pemerintah.
"Kalau dalam penerapan new normal seperti versi pemda, yang mengizinkan dalam seminggu tiga kali penerbangan atau ada tambahan penerbangan seperti sekarang, maka kami akan berjalan seperti saat ini dengan tetap menggunakan pesawat jenis ATR, karena pengertian new normal pemerintah dengan new normal pelaku bisnis itu berbeda," katanya.
Ia mengatakan jika normal baru versi pelaku bisnis adalah kembali dioperasikannya penerbangan seperti sebelum adanya wabah corona. Jika normal baru ini yang dimaksudkan untuk diterapkan maka tidak menutup kemungkinan bagi maskapai untuk mendatangkan pesawat yang lebih besar.
"Dalam new normal kalau Pemda Jayawijaya izinkan kita beroperasi seperti sedia kala (sebelum adanya corona) setiap hari, kita akan koordinasi dengan pusat untuk meminta pergerakan pesawat boeing dari Jawa dan membuat jadwal normal lagi," katanya.
Ia mengatakan normal baru yang sementara diterapkan memang tidak terlalu banyak memberikan keuntungan kepada perusahaan namun perusahaan tetap mengikuti kebijakan pemerintah untuk pencegahan corona.
Setelah pandemi corona masuk ke wilayah ini, pemerintah membatasi jam operasional seluruh pesawat penumpang yang masuk ke Jayawijaya.
Jika sebelum pandemi, maskapai Trigana beroperasi tiga kali sehari setiap selama seminggu. Tetapi dengan adanya corona, pemerintah membatasi jam operasional pesawat menjadi tiga kali dalam seminggu.