Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Waropen meminta pendidikan di wilayahnya dapat dipersiapkan dengan baik sebelum dibukanya aktivitas sekolah tatap muka siswa.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Waropen Muhammad Musaad yang dihubungi melalui telepon selularnya di Jayapura, Selasa, mengatakan jika segala sesuatunya sudah disiapkan dengan baik maka baru dipersilahkan untuk dibuka.
"Saya mengunjungi SMP yang sudah melakukan pembelajaran secara tatap muka, apakah proses itu bisa menjamin, apakah ada penularan atau tidak dan sepanjang bisa dijamin dipersilahkan," katanya.
Menurut Musaad, akan tetapi setelah dicek secara baik pihaknya meminta aktivitas sekolah tata muka dihentikan dulu, karena akan diatur protokolnya, bagaimana pengaturan shift kelasnya dan lain sebagainya.
"Walaupun selama ini sudah dilakukan satu atau dua jam dan kemudian pulang, tapi masih harus dipastikan secara tertulis itu semua," ujarnya.
Dia menjelaskan protokolnya harus dibuat dulu kemudian mungkin minggu ini diistirahatkan dulu aktivitas tatap mukanya agar minggu depan sudah dibuka di mana protokol kesehatannya di daerah COVID-19 sudah tersusun dengan baik.
"Jadi tidak hanya kesepakatan lisan saja namun tertulis juga, sehingga kepala sekolah dan kepala dinas pendidikannya segera menindaklanjuti," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya akan menggelar rapat bersama komite sekolah dan orang tua untuk memastikan protokol dibuat secara tertulis dan harus dipatuhi semua sekolah, siswa dan guru yang mengajar.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Waropen Muhammad Musaad yang dihubungi melalui telepon selularnya di Jayapura, Selasa, mengatakan jika segala sesuatunya sudah disiapkan dengan baik maka baru dipersilahkan untuk dibuka.
"Saya mengunjungi SMP yang sudah melakukan pembelajaran secara tatap muka, apakah proses itu bisa menjamin, apakah ada penularan atau tidak dan sepanjang bisa dijamin dipersilahkan," katanya.
Menurut Musaad, akan tetapi setelah dicek secara baik pihaknya meminta aktivitas sekolah tata muka dihentikan dulu, karena akan diatur protokolnya, bagaimana pengaturan shift kelasnya dan lain sebagainya.
"Walaupun selama ini sudah dilakukan satu atau dua jam dan kemudian pulang, tapi masih harus dipastikan secara tertulis itu semua," ujarnya.
Dia menjelaskan protokolnya harus dibuat dulu kemudian mungkin minggu ini diistirahatkan dulu aktivitas tatap mukanya agar minggu depan sudah dibuka di mana protokol kesehatannya di daerah COVID-19 sudah tersusun dengan baik.
"Jadi tidak hanya kesepakatan lisan saja namun tertulis juga, sehingga kepala sekolah dan kepala dinas pendidikannya segera menindaklanjuti," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya akan menggelar rapat bersama komite sekolah dan orang tua untuk memastikan protokol dibuat secara tertulis dan harus dipatuhi semua sekolah, siswa dan guru yang mengajar.