Wamena (ANTARA) - Personel Kepolisian Resor Jayawijaya, Polda Papua sudah disiagakan untuk mencegah peredaran minuman beralkohol baik oplosan maupun minuman keras berlabel, jelang hari Natal dan tahun baru.

Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen di Wamena,, Rabu, mengatakan minuman keras menjadi pemicu konflik sehingga dalam rangka Natal dan tahun baru polisi meningkatkan razia ke tempat-tempat yang berpotensi sebagai titik produksi minuman keras.

"Saya imbau, kalau pembuat minuman berakohol tertangkap, dia akan merayakan tahun baru di dalam lembaga pemasyarakatan (LP) karena kami akan proses hukum, tidak akan dibebaskan, sebab minuman keras itu pemicu konflik di akhir tahun," katanya.

Dominggus mengatakan sebanyak 16 orang pembuat minuman keras oplosan yang diringkus polisi sudah diproses hingga tahap dua ke pengadilan, dengan penerapan Undang-Undang Pangan agar sanksinya efektif atau memberikan efek jera.

Menurut polisi, tingkat kejahatan biasa meningkat pada bulan-bulan memasuki akhir tahun seperti November hingga Desember dan mereka sudah siap mengimbangi dengan razia. Razia yang dilakukan Polres Jayawijaya melibatkan kekuatan pleton.

Ia memastikan Jayawijaya sebagai sentral perekonomian, pemerintahan untuk beberapa kabupaten di wilayah pegunungan sehingga akan mendorong banyaknya aktivitas masyarakat.

"Biasanya mobilitas akhir tahun yang juga jelang hari raya yang tinggi, bisa memicu munculnya gangguan kamtibmas seperti jambret, pencurian sehingga kami tetap mengimbanginya dengan meningkatkan kegiatan kepolisian," katanya.

Jayawijaya merupakan sentral perekonomian sebab hingga kini sebagian besar kebutuhan sembilan bahan pokok yang diangkut ke daerah pegunungan tengah dengan pesawat, melalui Bandara Wamena, lalu didistribusikan lagi dengan mobil ke Kabupaten Lanny Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, bahkan Kabupaten Yalimo.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024