Timika (ANTARA) - Guna memudahkan masyarakat Kampung Otakwa dan Manasari, Distrik Mimika Timur Jauh dalam memenuhi barang kebutuhan pokoknya, baru-baru ini PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Koperasi Maria Bintang Laut Keuskupan Timika membuka pusat grosir dan kios di kedua kampung itu.

Soni Zonggonao selaku Superintendent Community Economic Development PTFI di Timika, Kamis, mengatakan pusat grosir dan kios di Kampung Otakwa dan Manasari mulai dibuka atau beroperasi pada Jumat (13/11).

"Pembukaan pusat grosir dan kios ini untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat di wilayah Mimika Timur Jauh yang mayoritas adalah masyarakat suku Kamoro dan juga sebagai realisasi program pengembangan ekonomi oleh PTFI dalam upaya mengembangkan ekonomi masyarakat," kata Soni.

Selain menyediakan aneka barang kebutuhan pokok untuk masyarakat seperti sembako, sarana nelayan seperti jaring, cooler box, motor tempel, ketinting, material bangunan, benda rohani, es batu, alat alat sekolah, serta pakaian, pusat grosir dan kios tersebut juga menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebutuhan perahu motor masyararak yang hampir seluruhnya menggantungkan hidup dari mata pencaharian nelayan.

"Selain kios, juga ada semacam tempat pengisian minyak mini agar masyarakat bisa mendapatkan BBM dengan mudah dan harga yang terjangkau," jelas Soni.

Sebelum dibangun pusat grosir dan kios di dua kampung itu, masyarakat yang bermukim di kampung-kampung sekitar itu terpaksa harus menempuh perjalanan sangat jauh hingga berjam-jam dengan perahu motor ke Timika.

Waktu tempat perjalanan yang sangat jauh dari kawasan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Asmat itu ke Timika berdampak pada ongkos transportasi yang sangat mahal, belum lagi risiko yang dihadapi di laut cukup besar apalagi saat kondisi cuaca tidak bersahabat.

"Pembangunan pusat grosir di dua kampung ini juga sebagai bagian dari komitmen PTFI dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menjadikan Otakwa sebagai pusat ekonomi di wilayah Timur yang manfaatnya akan melayani masyarakat dari distrik Agimuga, Distrik Jita, dan kampung kampung di sekitar Distrik Mimika Timur Jauh," kata Soni. Barang-barang kebutuhan masyarakat yang dijual di dalam kios, berupa sembako, alat tulis, peralatan rumah tanggal dan lainnya. (ANTARA/PTFI)
Kepala Distrik Mimika Timur Jauh Yulius Katagame menyambut antusias dibukanya pusat grosir dan kios di wilayahnya semata-mata untuk membantu masyarakat setempat.

"Ini sejalan dengan apa yang direncanakan pemerintah, yaitu pemerataan ekonomi dan penguatan ekonomi kampung. Maka pemerintah daerah sangat mendukung didirikannya kios di dua kampung ini," kata Yulius.

Menurut dia, harga barang yang disediakan oleh pusat grosir dan kios di dua kampung itu juga cukup terjangkau, bahkan sama dengan harga yang berlaku di Kota Timika.

"Semua barang kebutuhan pokok yang masyarakat butuhkan tersedia semuanya di pusat grosir. Mereka tidak perlu jauh-jauh lagi harus pergi ke Timika untuk bisa beli barang kebutuhan pokok untuk keperluan sehari-hari, harganya pun hampir sama dengan di kota," kata Yulius.
Benyamin Meo selaku Pimpinan KMBL Keuskupan Timika mengajak warga di Distrik Mimika Timur Jauh untuk menjaga dan memelihara aset yang sudah dibangun tersebut.

Menurut Beny, sapaan akrabnya, masyarakat tidak lagi harus menjual hasil tangkapan seperti ikan, udang, kepiting dan lain-lain jauh-jauh ke Kota Timika karena sudah bisa langsung dibeli di tempat dengan harga yang sama seperti kalau dijual di Timika.

"Masyarakat bisa bawa hasil tangkapan ikan, karaka (kepiting) dan lain-lain, kami siap menampungnya,” kata Beny.


 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024