Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua terus melakukan pengecekan persiapan pembukaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah pada Januari 1020.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Selasa, mengatakan sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan yang sudah diterima, diinstruksikan kepada semua kabupaten dan kota untuk mempersiapkan diri memulai proses belajar mengajar tatap muka sehingga ada empat hal besar harus disampaikan.

"Pertama tanggung jawab membuka sekolah, sepenuhnya ada di kabupaten dan kota, di mana seluruh protap kesehatan serta kesiapan seluruh masing-masing akan kami bantu," katanya

Menurut Christian, misalnya untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) hanya wajib satu kelas di mana siswanya hanya lima orang atau setengah dari jumlah siswa.

"Kedua itu dukungan orang tua, jika orang tua itu betul-betul tidak nyaman mengizinkan anaknya ke sekolah maka tidak bisa dipaksakan," ujarnya.

Dia menjelaskan ketiga juga penting karena pihaknya meminta lingkungan sekitar memberikan dukungan kepada sekolah ketika akan mulai dibuka.

"Jangan biarkan sekolah sendiri jalan di mana masih memiliki waktu tiga minggu, karena itu jika ada kekurangan silakan teman-teman dari dinas terkait bantu, misalnya kekurangan air silakan dari Dinas PU membantu, kalau siswa pulang lalu mobil atau perahu 'speed 'penuh maka silakan Dinas Perhubungan juga membantu dan jika sekolah kekurangan dana maka sekda, BPMK, Dinas Pendidikan lakukan intervensi untuk membantu, intinya jangan membiarkan sekolah sendiri," katanya.

Dia menambahkan yang terakhir kesiapan guru dan kesiapan sekolah sendiri, di mana guru juga harus mempersiapkan diri mengelola kurikulum secara baik.

Ia mengatakan penularan COVID-19 hingga saat ini masih ada, oleh sebab itu materi pelajaran harus bisa lebih padat.

"Pada akhir tahun ini kami akan mencoba diskusi dengan dinas di kabupaten serta kota, intinya kesehatan dan keselamatan siswa yang utama," ujarnya.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024