Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyebutkan perkembangan ekonomi di Bumi Cenderawasih menunjukkan tren yang positif di tengah pandemi COVID-19, namun, masih tetap membutuhkan stimulus untuk lebih ditingkatkan lagi.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad, di Jayapura, Rabu, mengatakan stimulus ini berasal dari bantuan sosial pemerintah, baik bantuan tunai maupun bantuan lainnya seperti di bidang pariwisata melingkupi perhotelan yang dirancang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Ini semua memberikan efek yang positif, dan salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia atau Papua lebih khususnya masih belanja rumah tangga," katanya.
Menurut Musaad, sama halnya dengan bantuan tunai bagi masing-masing keluarga, tentunya akan dibelanjakan untuk kebutuhan rumah tangga dan mendongkrak peningkatan perekonomian daerah.
"Langkah ini, dianggap penting, yang mana dengan memberikan stimulus bagi orang untuk mulai semangat, mulai berproduksi, sehingga meningkatkan pertumbuhan, terutama dari sektor non tambang yang kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi di Papua dinilai positif," ujarnya.
Dia menjelaskan secara keseluruhan, Papua menjadi satu-satunya provinsi yang pertumbuhannya positif, namun harus digarisbawahi bahwa kontribusi terbesar dalam nilai positif ini adalah dari tambang.
"Jika dilihat dari postur perekonomian, di mana kontribusi tambang terhadap masyarakat itu hanya 1,4 sekian persen, yakni masih sangat kecil efeknya," katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan sektor nontambang seperti belanja rumah tangga, memiliki nilai positif dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad, di Jayapura, Rabu, mengatakan stimulus ini berasal dari bantuan sosial pemerintah, baik bantuan tunai maupun bantuan lainnya seperti di bidang pariwisata melingkupi perhotelan yang dirancang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Ini semua memberikan efek yang positif, dan salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia atau Papua lebih khususnya masih belanja rumah tangga," katanya.
Menurut Musaad, sama halnya dengan bantuan tunai bagi masing-masing keluarga, tentunya akan dibelanjakan untuk kebutuhan rumah tangga dan mendongkrak peningkatan perekonomian daerah.
"Langkah ini, dianggap penting, yang mana dengan memberikan stimulus bagi orang untuk mulai semangat, mulai berproduksi, sehingga meningkatkan pertumbuhan, terutama dari sektor non tambang yang kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi di Papua dinilai positif," ujarnya.
Dia menjelaskan secara keseluruhan, Papua menjadi satu-satunya provinsi yang pertumbuhannya positif, namun harus digarisbawahi bahwa kontribusi terbesar dalam nilai positif ini adalah dari tambang.
"Jika dilihat dari postur perekonomian, di mana kontribusi tambang terhadap masyarakat itu hanya 1,4 sekian persen, yakni masih sangat kecil efeknya," katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan sektor nontambang seperti belanja rumah tangga, memiliki nilai positif dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi.