Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, Maluku Utara mengimbau pengguna jasa laut dan nelayan di Malut mewaspadai tingginya gelombang laut di sejumlah perairan, terutama di Halmahera bagian utara mencapai di atas 6 meter.
"Kami berharap pengguna jasa laut untuk berhati-hati dengan kondisi perairan di Malut, karena di sekitar perairan Halmahera Selatan, Halmahera Barat bagian utara saat ini gelombang tinggi mencapai 4-6 meter," kata Prakirawan Cuaca BMKG Ternate, Fahmi Bachdar di Ternate, Jumat.
Selain gelombang tinggi di perairan Pulau Halmahera, kata Fahmi, gelombang tinggi juga terjadi di Perairan Loloba, Ternate-Batang Dua, Bacan, Obi, Morotai hingga Teluk Weda mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.
Bahkan, tingginya gelombang laut ini dipicu oleh kondisi sinoptik pola angin di wilayah Malut bagian utara yang bergerak hingga ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot, sedangkan Malut bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 5-20 knot dan kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang laut.
Sementara itu, akibat tingginya gelombang laut di sejumlah perairan Malut, Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate menutup aktivitas pelayaran dari dan ke Ternate terutama menggunakan kapal motor maupun speedboat berukuran kecil, karena kondisi gelombang laut yang cukup tinggi.
Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kota Ternate, mencari perahu-motor bernama PM Lintas Tonate berpenumpang 20 orang rute Ternate-Pulau Moti yang alami kecelakaan pada Kamis (18/2).
Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah menyatakan, PM Lintas Tonate berpenumpang 13 orang mengalami kebocoran di sekitar perairan Pulau Tidore sesaat melintas dari Ternate ke Pulau Moti berhasil diselamatkan.
Menurut dia, Kantor Pencarian Dan Pertolongan Basarnas Ternate menerima laporan dari seorang penumpang kapal bahwa kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran dan kemasukan air, sehingga, pada pukul 09.40 Wit tadi, Basarnas Ternate memberangkatkan satu Tim Rescue bergerak menuju ke LKP dengan menggunakan Kapal Kn. SAR Pandudewanata untuk melakukan proses evakuasi.
Pihaknya mencatat, dalam sepekan ini, kondisi cuaca perairan di berbagai wilayah di Malut bergelombang disertai angin kencang dan sangat membahayakan keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal-motor berukuran kecil.
Muhammad Arafah menambahkan, sehari sebelumnya, pihaknya bersama instansi terkait berhasil menyelamatkan dua warga di perairan antara Pulau Sanana – Pulau Buru saat menggunakan longboat.
"Kami berharap pengguna jasa laut untuk berhati-hati dengan kondisi perairan di Malut, karena di sekitar perairan Halmahera Selatan, Halmahera Barat bagian utara saat ini gelombang tinggi mencapai 4-6 meter," kata Prakirawan Cuaca BMKG Ternate, Fahmi Bachdar di Ternate, Jumat.
Selain gelombang tinggi di perairan Pulau Halmahera, kata Fahmi, gelombang tinggi juga terjadi di Perairan Loloba, Ternate-Batang Dua, Bacan, Obi, Morotai hingga Teluk Weda mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.
Bahkan, tingginya gelombang laut ini dipicu oleh kondisi sinoptik pola angin di wilayah Malut bagian utara yang bergerak hingga ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot, sedangkan Malut bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 5-20 knot dan kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang laut.
Sementara itu, akibat tingginya gelombang laut di sejumlah perairan Malut, Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate menutup aktivitas pelayaran dari dan ke Ternate terutama menggunakan kapal motor maupun speedboat berukuran kecil, karena kondisi gelombang laut yang cukup tinggi.
Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kota Ternate, mencari perahu-motor bernama PM Lintas Tonate berpenumpang 20 orang rute Ternate-Pulau Moti yang alami kecelakaan pada Kamis (18/2).
Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah menyatakan, PM Lintas Tonate berpenumpang 13 orang mengalami kebocoran di sekitar perairan Pulau Tidore sesaat melintas dari Ternate ke Pulau Moti berhasil diselamatkan.
Menurut dia, Kantor Pencarian Dan Pertolongan Basarnas Ternate menerima laporan dari seorang penumpang kapal bahwa kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran dan kemasukan air, sehingga, pada pukul 09.40 Wit tadi, Basarnas Ternate memberangkatkan satu Tim Rescue bergerak menuju ke LKP dengan menggunakan Kapal Kn. SAR Pandudewanata untuk melakukan proses evakuasi.
Pihaknya mencatat, dalam sepekan ini, kondisi cuaca perairan di berbagai wilayah di Malut bergelombang disertai angin kencang dan sangat membahayakan keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal-motor berukuran kecil.
Muhammad Arafah menambahkan, sehari sebelumnya, pihaknya bersama instansi terkait berhasil menyelamatkan dua warga di perairan antara Pulau Sanana – Pulau Buru saat menggunakan longboat.