Jakarta (ANTARA) - Ikatan Guru Indonesia (IGI) bersama Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) mengembangkan kreativitas mengajar mereka dengan membuat dan mengisi konten edukasi di salah satu platform distribusi video singkat.
Pelatihan yang diikuti lebih dari 2.000 orang guru itu berisi kiat praktis pembuatan konten edukasi serta tips agar pengajar dapat menjalankan perannya dalam menjaga keamanan anak didik mereka di internet.
"Sejalan dengan misi kami untuk memberdayakan para pengajar dengan kemampuan digital, pelatihan ini dapat menjadi bekal pagi para anggota IGI dan JSDI agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan tetap relevan bagi anak didiknya," kata Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia Muhammad Ramli Rahim dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Rabu.
Beberapa guru yang ikut pelatihan pun sudah mempraktekan pembuatan konten video edukasi yang cukup diminati lewat TikTok.
Contohnya seperti Budi Santoso yang mengajar Matematika di Maluku, ia mengunggah video tentang matematika dengan format yang sederhana dan menyenangkan dengan menambahkan fitur-fitur seperti musik, teks dan stiker.
Saat ini video hitung cepat matematikanya sudah memiliki lebih dari 3.000 views.
Ada juga Guru Bahasa Inggris dari Sumatera Selatan, Muni Yarti yang memanfaatkan platform berbagi video untuk membagikan ilmunya kepada siswa melalui platform tersebut, Konten beliau telah mendapatkan dukungan dan respon positif dari para siswanya.
Terakhir, guru asal Tolitoli, Heri Lukito yang memanfaatkan platform tersebut untuk memberikan penyuluhan bahaya narkoba bagi para siswanya.
Ia menugaskan muridnya untuk membuat video singkat di TikTok soal bahaya narkoba menggunakan lagu "Linting Daun" versi kreator yang sudah memiliki 25 juta views.
Pihak TikTok pun mengapresiasi kreativitas para guru memanfaatkan platform kreator dan berbagi video singkat di masa Pembelajaran Jarak Jauh di tengah pandemi COVID-19.
"Semoga pelatihan yang telah diselenggarakan ini dapat memberikan semangat dan inspirasi baru kepada guru-guru Indonesia untuk membuat konten edukatif dan inspiratif di TikTok sehingga menambah keberagaman pengguna dan konten di TikTok," ujar Head of Content and Operations TikTok Indonesia Angga Anugrah Putra.
Untuk mengakses berbagai konten berbasis edukasi di TikTok, pengguna dapat mengunjungi tagar #SamaSamaBelajar yang saat ini sudah mencapai 50 miliar views.
Pelatihan yang diikuti lebih dari 2.000 orang guru itu berisi kiat praktis pembuatan konten edukasi serta tips agar pengajar dapat menjalankan perannya dalam menjaga keamanan anak didik mereka di internet.
"Sejalan dengan misi kami untuk memberdayakan para pengajar dengan kemampuan digital, pelatihan ini dapat menjadi bekal pagi para anggota IGI dan JSDI agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan tetap relevan bagi anak didiknya," kata Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia Muhammad Ramli Rahim dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Rabu.
Beberapa guru yang ikut pelatihan pun sudah mempraktekan pembuatan konten video edukasi yang cukup diminati lewat TikTok.
Contohnya seperti Budi Santoso yang mengajar Matematika di Maluku, ia mengunggah video tentang matematika dengan format yang sederhana dan menyenangkan dengan menambahkan fitur-fitur seperti musik, teks dan stiker.
Saat ini video hitung cepat matematikanya sudah memiliki lebih dari 3.000 views.
Ada juga Guru Bahasa Inggris dari Sumatera Selatan, Muni Yarti yang memanfaatkan platform berbagi video untuk membagikan ilmunya kepada siswa melalui platform tersebut, Konten beliau telah mendapatkan dukungan dan respon positif dari para siswanya.
Terakhir, guru asal Tolitoli, Heri Lukito yang memanfaatkan platform tersebut untuk memberikan penyuluhan bahaya narkoba bagi para siswanya.
Ia menugaskan muridnya untuk membuat video singkat di TikTok soal bahaya narkoba menggunakan lagu "Linting Daun" versi kreator yang sudah memiliki 25 juta views.
Pihak TikTok pun mengapresiasi kreativitas para guru memanfaatkan platform kreator dan berbagi video singkat di masa Pembelajaran Jarak Jauh di tengah pandemi COVID-19.
"Semoga pelatihan yang telah diselenggarakan ini dapat memberikan semangat dan inspirasi baru kepada guru-guru Indonesia untuk membuat konten edukatif dan inspiratif di TikTok sehingga menambah keberagaman pengguna dan konten di TikTok," ujar Head of Content and Operations TikTok Indonesia Angga Anugrah Putra.
Untuk mengakses berbagai konten berbasis edukasi di TikTok, pengguna dapat mengunjungi tagar #SamaSamaBelajar yang saat ini sudah mencapai 50 miliar views.