Timika (ANTARA) - Kantor Cabang Bulog Timika, Papua mendukung rencana Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat yang akan melaksanakan kegiatan operasi pasar bahan kebutuhan pokok menghadapi hari raya Lebaran mendatang.
Kepala Cabang Bulog Timika Dedy Rahman di Timika, Kamis, mengatakan persediaan beras kualitas medium dan premium serta gula pasir curah di gudang Bulog Timika saat ini cukup memadai sehingga tidak ada kendala jika ada permintaan Disperindag Mimika untuk menggelar operasi pasar bahan kebutuhan pokok.
"Kalau memang ada permintaan dari Disperindag untuk kami bersama-sama ikut terlibat melakukan operasi pasar, kami siap. Stok beras yang ada sangat cukup sekitar 1.000 ton, stok gula pasir juga tersedia 25 ton," kata Dedy.
Untuk harga jual beras kualitas medium Bulog ditetapkan Rp8.900 per kilogram, sementara harga beras kualitas premium jauh lebih mahal lantaran bukan merupakan beras cadangan pemerintah.
"Kami juga terbuka kepada masyarakat umum yang mau membeli beras bulog standar medium bisa menjadi mitra bulog dengan membuka Rumah Pangan Kita (RPK) di lingkungan tempat tinggal ataupun membuka Toko Pangan Kita (TPK) di pasar. Bagi RPK atau TPK, mereka diberikan keleluasan untuk menjual kembali beras Bulog standar medium dengan harga eceran tertinggi Rp10.250 per kilogram," kata Dedy.
Sementara untuk gula pasir, hingga kini Bulog Timika masih menunggu petunjuk harga yang ditentukan dari pusat lantaran gula pasir yang tersedia itu tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.
"Kalau dulu disebut gula CSHP (Cadangan Stabilitas Harga Pangan) yang harus dijual dengan harga tertentu karena mendapatkan subsidi dari pemerintah, tapi kalau sekarang tidak lagi mendapatkan subsidi. Namun demikian kami tetap mengupayakan agar gula pasir curah itu nanti dijual di bawah harga pasar," jelasnya.
Saat ini harga gula pasir curah di wilayah Timika dan sekitarnya berkisar Rp16.000 per kilogram, sementara gula pasir dalam kemasan lebih dari Rp20.000 per kilogram.
Khusus untuk operasi pasar beras, Bulog Timika akan menyiapkan sekitar 1 ton, namun jika permintaan jauh lebih tinggi maka Bulog Timika siap menambah pasokan sesuai kebutuhan warga.
Disperindag Mimika merencanakan akan menggandeng 30 distributor bahan kebutuhan pokok di Timika termasuk Bulog Timika untuk melakukan operasi pasar menjelang hari raya Lebaran.
Kabid Perdagangan Disperindag Mimika Selfina Pappang mengatakan operasi pasar akan dilakukan untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran.
Berdasarkan laporan pihak distributor, katanya, ketersediaan komoditas seperti beras, minyak goreng dan bahan pokok lainnya masih cukup aman.
"Kami optimistis menjelang hari raya Lebaran nanti mudah-mudahan harga tetap stabil dan stok tersedia," kata Selfina.
Kepala Cabang Bulog Timika Dedy Rahman di Timika, Kamis, mengatakan persediaan beras kualitas medium dan premium serta gula pasir curah di gudang Bulog Timika saat ini cukup memadai sehingga tidak ada kendala jika ada permintaan Disperindag Mimika untuk menggelar operasi pasar bahan kebutuhan pokok.
"Kalau memang ada permintaan dari Disperindag untuk kami bersama-sama ikut terlibat melakukan operasi pasar, kami siap. Stok beras yang ada sangat cukup sekitar 1.000 ton, stok gula pasir juga tersedia 25 ton," kata Dedy.
Untuk harga jual beras kualitas medium Bulog ditetapkan Rp8.900 per kilogram, sementara harga beras kualitas premium jauh lebih mahal lantaran bukan merupakan beras cadangan pemerintah.
"Kami juga terbuka kepada masyarakat umum yang mau membeli beras bulog standar medium bisa menjadi mitra bulog dengan membuka Rumah Pangan Kita (RPK) di lingkungan tempat tinggal ataupun membuka Toko Pangan Kita (TPK) di pasar. Bagi RPK atau TPK, mereka diberikan keleluasan untuk menjual kembali beras Bulog standar medium dengan harga eceran tertinggi Rp10.250 per kilogram," kata Dedy.
Sementara untuk gula pasir, hingga kini Bulog Timika masih menunggu petunjuk harga yang ditentukan dari pusat lantaran gula pasir yang tersedia itu tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.
"Kalau dulu disebut gula CSHP (Cadangan Stabilitas Harga Pangan) yang harus dijual dengan harga tertentu karena mendapatkan subsidi dari pemerintah, tapi kalau sekarang tidak lagi mendapatkan subsidi. Namun demikian kami tetap mengupayakan agar gula pasir curah itu nanti dijual di bawah harga pasar," jelasnya.
Saat ini harga gula pasir curah di wilayah Timika dan sekitarnya berkisar Rp16.000 per kilogram, sementara gula pasir dalam kemasan lebih dari Rp20.000 per kilogram.
Khusus untuk operasi pasar beras, Bulog Timika akan menyiapkan sekitar 1 ton, namun jika permintaan jauh lebih tinggi maka Bulog Timika siap menambah pasokan sesuai kebutuhan warga.
Disperindag Mimika merencanakan akan menggandeng 30 distributor bahan kebutuhan pokok di Timika termasuk Bulog Timika untuk melakukan operasi pasar menjelang hari raya Lebaran.
Kabid Perdagangan Disperindag Mimika Selfina Pappang mengatakan operasi pasar akan dilakukan untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran.
Berdasarkan laporan pihak distributor, katanya, ketersediaan komoditas seperti beras, minyak goreng dan bahan pokok lainnya masih cukup aman.
"Kami optimistis menjelang hari raya Lebaran nanti mudah-mudahan harga tetap stabil dan stok tersedia," kata Selfina.