Jayapura (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID -19 Provinsi Papua Silwanus Sumule mencatat terjadi pertambahan sekitar 800 lebih kasus positif virus corona dalam sepekan ini sangat signifikan dikarenakan sejumlah faktor, salah satunya penerapan protokol kesehatan warga yang mulai kendor.
"Sementara faktor lain yang tak kalah penting adalah cakupan vaksinasi di Papua belum terlalu membaik. Termasuk testing dan tracing yang juga menurutnya sedikit longgar," ujar Jubir Satgas COVID-19 Papua Silwanus Sumule melalui laman daerah, Sabtu.
Diakuinya, beberapa faktor ini yang memberi pengaruh sehingga terjadi peningkatan kasus COVID-19 di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Papua.
Sumule mengharapkan masyarakat untuk tetap menjalankan prokes secara maksimal serta segera melakukan vaksinasi guna menghindari penularan COVID-19.
"Sebab bila tidak, maka penularan tidak dapat dihindarkan lagi. Coba kita lihat di pulau Jawa saat ini dimana banyak rumah sakit kewalahan menangani pasien COVID-19," katanya.
Silanus menyebut, ada juga pasien yang tak bisa dirawat di ruang khusus akibat kapasitas rumah sakit yang terbatas.
"Jika, kita semua di Papua tidak peduli dengan pencegahan COVID-19, bukan tidak mungkin kondisi itu bisa dialami Papua ke depan," imbuhnya.
Sebelumnya Ketua Harian Satgas COVID-19 Papua, Welliam Manderi mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Dengan begitu, diharapkan penularan virus corona dapat diminimalisasi dan dicegah total. Dia juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan secara maksimal.
Berdasarkan data secara nasional, Sabtu 3 Juli 2021 total warga Papua terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 20.720 orang, dirawat 8936, sembuh 11571 orang dan meninggal dunia 213.
"Sementara faktor lain yang tak kalah penting adalah cakupan vaksinasi di Papua belum terlalu membaik. Termasuk testing dan tracing yang juga menurutnya sedikit longgar," ujar Jubir Satgas COVID-19 Papua Silwanus Sumule melalui laman daerah, Sabtu.
Diakuinya, beberapa faktor ini yang memberi pengaruh sehingga terjadi peningkatan kasus COVID-19 di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Papua.
Sumule mengharapkan masyarakat untuk tetap menjalankan prokes secara maksimal serta segera melakukan vaksinasi guna menghindari penularan COVID-19.
"Sebab bila tidak, maka penularan tidak dapat dihindarkan lagi. Coba kita lihat di pulau Jawa saat ini dimana banyak rumah sakit kewalahan menangani pasien COVID-19," katanya.
Silanus menyebut, ada juga pasien yang tak bisa dirawat di ruang khusus akibat kapasitas rumah sakit yang terbatas.
"Jika, kita semua di Papua tidak peduli dengan pencegahan COVID-19, bukan tidak mungkin kondisi itu bisa dialami Papua ke depan," imbuhnya.
Sebelumnya Ketua Harian Satgas COVID-19 Papua, Welliam Manderi mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Dengan begitu, diharapkan penularan virus corona dapat diminimalisasi dan dicegah total. Dia juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan secara maksimal.
Berdasarkan data secara nasional, Sabtu 3 Juli 2021 total warga Papua terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 20.720 orang, dirawat 8936, sembuh 11571 orang dan meninggal dunia 213.