Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan MPR turut berkomitmen bersama Pemerintah dalam memerangi segala aksi terorisme maupun radikalisme di Indonesia.
"Kami juga mengajak semua pihak agar ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Bamsoet dalam dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu.
Bamsoet juga meminta Polri khususnya Tim Densus 88 Antiteror untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus menelusuri jaringan atau kelompok teroris di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan usai Densus 88 kembali menangkap empat terduga teroris di Provinsi Banten dan Jawa Barat.
Menurut Bamsoet, Densus 88 dapat mendalami kasus terorisme melalui empat terduga teroris yang ditangkap tersebut.
Bamsoet juga meminta Densus-88 Antiteror bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk terus berupaya keras mengungkap jaringan terorisme tersebut.
"Polri juga wajib mendalami pihak-pihak yang menjadi pemasok bahan perakit bom maupun aliran dana dari pihak yang menjadi sponsor dana terorisme," kata Bamsoet menegaskan.
Selain itu, Bamsoet juga meminta Polri untuk meningkatkan kerja sama dengan BNPT dan Badan Intelijen Negara (BIN), agar informasi yang didapat akurat. Sehingga, kata dia, Pemerintah dapat memaksimalkan upaya preventif dalam mencegah aksi terorisme maupun radikalisme dengan mengedepankan aspek pencegahan dini.
"Kami juga mengajak semua pihak agar ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Bamsoet dalam dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu.
Bamsoet juga meminta Polri khususnya Tim Densus 88 Antiteror untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus menelusuri jaringan atau kelompok teroris di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan usai Densus 88 kembali menangkap empat terduga teroris di Provinsi Banten dan Jawa Barat.
Menurut Bamsoet, Densus 88 dapat mendalami kasus terorisme melalui empat terduga teroris yang ditangkap tersebut.
Bamsoet juga meminta Densus-88 Antiteror bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk terus berupaya keras mengungkap jaringan terorisme tersebut.
"Polri juga wajib mendalami pihak-pihak yang menjadi pemasok bahan perakit bom maupun aliran dana dari pihak yang menjadi sponsor dana terorisme," kata Bamsoet menegaskan.
Selain itu, Bamsoet juga meminta Polri untuk meningkatkan kerja sama dengan BNPT dan Badan Intelijen Negara (BIN), agar informasi yang didapat akurat. Sehingga, kata dia, Pemerintah dapat memaksimalkan upaya preventif dalam mencegah aksi terorisme maupun radikalisme dengan mengedepankan aspek pencegahan dini.