Jayapura (ANTARA) - Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jayapura (KPKNL Jayapura) Kementerian Keuangan Republik Indonesia menggelar Kedai Lelang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bertajuk "Pasar Lelang Mama-Mama di Jayapura" dalam rangka mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tanah Papua.
Kepala KPKNL Jayapura Widyantoro di Jayapura, Jumat, mengatakan kegiatan kedai lelang UMKM bertujuan membantu pelaku usaha di wilayah Papua guna memasarkan produk-produk UMKM juga dijadikan sebagai ajang promosi budaya Bumi Cenderawasih.
"Barang yang dilelang adalah produk UMKM khas Papua, seperti lukisan kulit kayu, kopi Papua, coklat Papua dan Kampak Batu, kami pilih produk yang memang punya nilai khusus," katanya.
Menurut Widyantoro, melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mengenalkan sekaligus mengajarkan lelang sebagai salah satu alternatif penjualan bagi UMKM di Papua.
"Kami ingin mengajarkan bahwa lelang adalah salah satu model penjualan yang menarik, di mana satu barang diinginkan oleh beberapa orang sehingga harganya bisa naik," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan mengikuti kegiatan tersebut, para peserta lelang juga turut serta dalam kegiatan sosial karena sebagian keuntungan penjual dari lelang ini akan didonasikan untuk membantu pendidikan di Papua yang disalurkan melalui komunitas 1.000 guru.
"Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan sistem penawaran 'Bazaar Auction' dengan kehadiran peserta lelang secara virtual melalui aplikasi 'Zoom Meeting' yang dihadiri oleh peserta yang berasal dari seluruh Indonesia," katanya lagi.
Pasar Lelang Mama-Mama periode Agustus 2021 ini merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari lelang terjadwal khusus yang sudah dilaksanakan secara rutin sejak Juni 2021.
Kepala KPKNL Jayapura Widyantoro di Jayapura, Jumat, mengatakan kegiatan kedai lelang UMKM bertujuan membantu pelaku usaha di wilayah Papua guna memasarkan produk-produk UMKM juga dijadikan sebagai ajang promosi budaya Bumi Cenderawasih.
"Barang yang dilelang adalah produk UMKM khas Papua, seperti lukisan kulit kayu, kopi Papua, coklat Papua dan Kampak Batu, kami pilih produk yang memang punya nilai khusus," katanya.
Menurut Widyantoro, melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mengenalkan sekaligus mengajarkan lelang sebagai salah satu alternatif penjualan bagi UMKM di Papua.
"Kami ingin mengajarkan bahwa lelang adalah salah satu model penjualan yang menarik, di mana satu barang diinginkan oleh beberapa orang sehingga harganya bisa naik," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan mengikuti kegiatan tersebut, para peserta lelang juga turut serta dalam kegiatan sosial karena sebagian keuntungan penjual dari lelang ini akan didonasikan untuk membantu pendidikan di Papua yang disalurkan melalui komunitas 1.000 guru.
"Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan sistem penawaran 'Bazaar Auction' dengan kehadiran peserta lelang secara virtual melalui aplikasi 'Zoom Meeting' yang dihadiri oleh peserta yang berasal dari seluruh Indonesia," katanya lagi.
Pasar Lelang Mama-Mama periode Agustus 2021 ini merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari lelang terjadwal khusus yang sudah dilaksanakan secara rutin sejak Juni 2021.