Jayapura (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Papua, Samuel Siriwa mengatakan perencanaan dan pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang efektif yakni realistis dan akurat untuk menghindari masalah pembayaran bagi pengusaha pada akhir tahun.
Pj Bupati Jayapura Samuel Siriwa di Sentani, Selasa, mengatakan kendala pembayaran yang dialami pengusaha pada tahun ini terjadi karena target yang ditetapkan dalam APBD tidak tercapai.
"Kita pernah berada di posisi sulit ketika menjelang akhir tahun, pengusaha tidak dapat dibayar karena target pendataan kita hanya mencapai 47 persen, " katanya.
Menurut Siriwa, dalam penyusunan APBD 2024 pemerintah daerah (pemda) menerapkan target pendapatan sebesar Rp1,5 triliun, tetapi realisasinya jauh dari harapan sehingga sisa 53 persen dari target tersebut, sehingga tidak memiliki dukungan dana yang cukup.
"Program dan kegiatan sudah berjalan, tetapi pendanaannya tidak ada, maka pembayaran menjadi tertunda, pentingnya kehati-hatian dalam penyusunan APBD guna menghindari hal ini, " ujarnya.
Mencermati bahwa perencanaan yang kurang matang akan mempengaruhi kinerja pembangunan daerah, kata dia, maka harus memastikan target yang mampu dicapai pada akhir tahun.
"Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus melakukan evaluasi mendalam terhadap perencanaan anggaran dan program kerja 2024," katanya.
Dia menambahkan sinergitas antar-pemangku kepentingan sangat diperlukan dalam pengelolaan anggaran serta kolaborasi yang baik menjadi kunci memaksimalkan pendapatan daerah dan meningkatkan efisiensi belanja daerah.
"Kita akan memperketat pengendalian belanja daerah serta meningkatkan kapasitas pengumpulan Pendapatan Asli Daerah (PAD), " kata Samuel Siriwa.