Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua siap mewakili sejumlah pemerintah di wilayah adat Lapago untuk menjual suvenir PON XX Papua di Jayapura.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Rabu, mengatakan Jayawijaya tidak menjadi tuan rumah penyelenggara PON XX namun tetap mendukung penyelenggaraan PON.
"Kami diminta dari tim PON provinsi untuk mewakili Lapago untuk punya stand suvenir di Jayapura," katanya.
Jayawijaya akan membangun koordinasi lagi dengan tim PON Papua terkait durasi waktu yang diberikan kepada Jayawijaya untuk menjajakan suvenir khas daerah Papua di Jayapura.
"Kita lagi berkoodinasi karena kdikasih waktu cuma pembukaan dengan penutupan. Kita merasa kalau cuma itu untuk apa," katanya.
Bupati mengharapkan penyelenggara bisa diberikan waktu dari awal pembukaan PON hingga penutupan agar penjual suvenir dari Jayawijaya bisa mendapatkan keuntungan yang memuaskan.
"Kenapa tidak memberikan waktu kepada stand masyarakat Jayawijaya, mulai dari pembukaan PON sampai penutupan," katanya.
Hasil kerajinan tangan masyarakat Jayawijaya yang bisa dijadikan suvenir misalnya koteka, kare-kare, senjata tradisional yang biasa digunakan untuk berperang.
Setta kalung serta gelang berbahan dasar tumbuhan, noken, pahatan dan beberapa olahan hasil pertanian seperti sari buah merah, madu, kopi arabika.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Rabu, mengatakan Jayawijaya tidak menjadi tuan rumah penyelenggara PON XX namun tetap mendukung penyelenggaraan PON.
"Kami diminta dari tim PON provinsi untuk mewakili Lapago untuk punya stand suvenir di Jayapura," katanya.
Jayawijaya akan membangun koordinasi lagi dengan tim PON Papua terkait durasi waktu yang diberikan kepada Jayawijaya untuk menjajakan suvenir khas daerah Papua di Jayapura.
"Kita lagi berkoodinasi karena kdikasih waktu cuma pembukaan dengan penutupan. Kita merasa kalau cuma itu untuk apa," katanya.
Bupati mengharapkan penyelenggara bisa diberikan waktu dari awal pembukaan PON hingga penutupan agar penjual suvenir dari Jayawijaya bisa mendapatkan keuntungan yang memuaskan.
"Kenapa tidak memberikan waktu kepada stand masyarakat Jayawijaya, mulai dari pembukaan PON sampai penutupan," katanya.
Hasil kerajinan tangan masyarakat Jayawijaya yang bisa dijadikan suvenir misalnya koteka, kare-kare, senjata tradisional yang biasa digunakan untuk berperang.
Setta kalung serta gelang berbahan dasar tumbuhan, noken, pahatan dan beberapa olahan hasil pertanian seperti sari buah merah, madu, kopi arabika.