Wamena (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Pengawasan BBM
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua bersama dinas perhubungan  menahan satu mobil modifikasi tangki pengisian bahan bakar minyak.

Ketua Komisi B DPRD Jayawijaya Iwan Asso di Wamena, Kamis, mengatakan mobil itu ditahan karena dicurigai sebagai satu dari sejumlah penimbun BBM subsidi yang seharusnya disalurkan pemerintah pusat dengan harga murah untuk masyarakat melalui APMS-APMS.

"Tangkinya dimodifikasi dan yang punya mobil adalah oknum anggota TNI dari Kodim. Di mobil itu mereka pasang bendera merah putih, menandakan bahwa ini adalah anggota jadi masuk APMS los, keluar juga los dan selama ini kita mencurigai penimbunan BBM itu ternyata benar," katanya.

DPRD berencana memanggil pimpinan anggota TNI/Polri pada minggu depan untuk membicarakan masalah pengawasan BBM subsidi pemerintah kabupaten Jayawijaya.

"Diagendakan pada Senin, (27/9) atau Selasa, (28/9) kami akan panggil institusi terkait, termasuk kepolisian untuk mendiskusikan terkait situasi yang terjadi, termasuk penangkapan oknum anggota yang kita mencurigai," katanya.

Ia mengatakan kasus penimbunan BBM di Jayawijaya sudah berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan setiap hari terjadi antrian panjang di APMS untuk pembelian BBM subsidi.

"Kasus penimbunan BBM ini sudah berlangsung sejak 2011 sampai dengan ke sini kasus seperti ini berulang terus. Sempat pemerintah tertibkan, kemudian putus sehingga masalah antrian di APMS dan penimbunan terus jalan," katanya.

Mobil tangki modifikasi yang ditahan ini dapat mengisi 100 liter BBM subsidi sekali masuk ke APMS, sebab tangki standar mobil itu adalah sekitar 40 liter, ditambah tangki modifikasi yang mampu menampung 60 liter.

"Jadinya sekitar 100 liter satu kali isi di satu APMS. Kalau dikalihkan empat APMS di Jayawijaya ini," katanya.

Sebelumnya Dinas Perhubungan Darat Jayawijaya juga menahan tangki salah satu truk karena dimodifikasi sehingga panjangnya mencapai sekitar 2 meter dengan lebar 50 senti meter.

Dandim Jayawijaya Letkol Inf Arif B Situmeang yang dihubungi via pesan singkat belum memberikan pernyataan terkait oknum anggotanya itu.
 

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024