Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan mengawal informasi cuaca di seluruh klaster pertandingan sebagai komitmen mendukung suksesnya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua pada Oktober 2021.
"Pemantauan cuaca dilakukan secara kontinyu dengan peringatan sedini mungkin. Dengan begitu, panitia penyelenggara dapat segera merespon dan mengantisipasi kondisi alam saat itu. Khususnya untuk cabang olahraga yang sensitif cuaca," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sejumlah skenario yang dipersiapkan, kata Dwikorita, di antaranya yaitu memperbaharui informasi cuaca publik Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika yang menjadi lokasi penyelenggaraan PON setiap tiga jam sekali.
Informasi tersebut akan ditampilkan pada seluruh display yang berada di masing-masing venue dan sarana informasi lainnya seperti website dan aplikasi mobile PON.
Menurut dia, hal ini cukup krusial mengingat cuaca ekstrem dapat muncul sewaktu-waktu. Terlebih penyelenggaraan PON XX 2021 sendiri bertepatan dengan kalender musim penghujan Indonesia.
Skenario lainnya, BMKG akan menyediakan informasi cuaca maritim, diantaranya prakiraan cuaca perairan, prakiraan tinggi gelombang, dan informasi pasang surut air laut untuk mendukung penyelenggaraan cabang olahraga yang dilangsungkan di klaster Kota Jayapura.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura, Cahyo Nugroho mengatakan BMKG juga menyediakan informasi cuaca khusus untuk mendukung penyelenggaraan cabang olahraga dirgantara.
Di antaranya, informasi prakiraan arah dan kecepatan angin lapisan 700 meter, 1.500 meter dan 3.000 meter serta SDM pendukung yang akan memberi briefing kondisi cuaca kepada penyelenggara lomba.
"Untuk memaksimalkan informasi cuaca, kami juga memasang sejumlah peralatan pendukung di arena cabang olahraga paralayang, gantole, dan olahraga layar. Kinerja perangkat radar cuaca di Sentani, Merauke, dan Timika juga akan dimaksimalkan untuk mendukung cabang olahraga dirgantara," katanya.
BMKG juga memberikan layanan kalibrasi untuk peralayan yang dimiliki oleh penyelenggara PON tanpa dipungut biaya. Serta menyediakan fasilitas ruangan untuk tim panitia pelaksana cabor paralayang sehubungan dengan dekatnya lokasi dengan kantor Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura.
"Panitia bisa memonitor pergerakan atlet paralayang melalui radar yang dipasang di panic room, mengingat area lintasannya sangat luas sehingga tidak memungkinkan dipantau secara visual mata. Ada alat yang dipasang pada paralayang sehingga bisa dimonitor perjalanan atlet," tambahnya.
Informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG dapat menjadi rujukan bagi seluruh kontingen provinsi dalam menentukan strategi untuk mengoptimalkan hasil lomba atau pertandingan.
"Pemantauan cuaca dilakukan secara kontinyu dengan peringatan sedini mungkin. Dengan begitu, panitia penyelenggara dapat segera merespon dan mengantisipasi kondisi alam saat itu. Khususnya untuk cabang olahraga yang sensitif cuaca," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sejumlah skenario yang dipersiapkan, kata Dwikorita, di antaranya yaitu memperbaharui informasi cuaca publik Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika yang menjadi lokasi penyelenggaraan PON setiap tiga jam sekali.
Informasi tersebut akan ditampilkan pada seluruh display yang berada di masing-masing venue dan sarana informasi lainnya seperti website dan aplikasi mobile PON.
Menurut dia, hal ini cukup krusial mengingat cuaca ekstrem dapat muncul sewaktu-waktu. Terlebih penyelenggaraan PON XX 2021 sendiri bertepatan dengan kalender musim penghujan Indonesia.
Skenario lainnya, BMKG akan menyediakan informasi cuaca maritim, diantaranya prakiraan cuaca perairan, prakiraan tinggi gelombang, dan informasi pasang surut air laut untuk mendukung penyelenggaraan cabang olahraga yang dilangsungkan di klaster Kota Jayapura.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura, Cahyo Nugroho mengatakan BMKG juga menyediakan informasi cuaca khusus untuk mendukung penyelenggaraan cabang olahraga dirgantara.
Di antaranya, informasi prakiraan arah dan kecepatan angin lapisan 700 meter, 1.500 meter dan 3.000 meter serta SDM pendukung yang akan memberi briefing kondisi cuaca kepada penyelenggara lomba.
"Untuk memaksimalkan informasi cuaca, kami juga memasang sejumlah peralatan pendukung di arena cabang olahraga paralayang, gantole, dan olahraga layar. Kinerja perangkat radar cuaca di Sentani, Merauke, dan Timika juga akan dimaksimalkan untuk mendukung cabang olahraga dirgantara," katanya.
BMKG juga memberikan layanan kalibrasi untuk peralayan yang dimiliki oleh penyelenggara PON tanpa dipungut biaya. Serta menyediakan fasilitas ruangan untuk tim panitia pelaksana cabor paralayang sehubungan dengan dekatnya lokasi dengan kantor Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura.
"Panitia bisa memonitor pergerakan atlet paralayang melalui radar yang dipasang di panic room, mengingat area lintasannya sangat luas sehingga tidak memungkinkan dipantau secara visual mata. Ada alat yang dipasang pada paralayang sehingga bisa dimonitor perjalanan atlet," tambahnya.
Informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG dapat menjadi rujukan bagi seluruh kontingen provinsi dalam menentukan strategi untuk mengoptimalkan hasil lomba atau pertandingan.