Timika (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan IBPJAMSOSTEK) Kantor Cabang Kabupaten Mimika telah menanggulangi biaya pengobatan sebanyak 26 orang atlet dan ofisial yang mengalami cedera selama berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Sub Klaster Mimika.
Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Mimika Verry Kristoforus Boekan di Timika, Kamis, mengatakan para atlet yang mengalami cedera dan terpaksa harus dirawat di rumah sakit itu seluruhnya sudah sembuh dan telah kembali ke daerah asal mereka masing-masing.
"Selama PON XX di Sub Klaster Kabupaten Mimika, ada 26 orang atlet dan ofisial yang dirawat di rumah sakit yaitu RSUD Mimika dan RSMM Timika dengan tanggungan penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan. Ada yang dari cabor futsal, judo, basket, lompat tinggi dan tarung drajat. Mereka semua sudah sembuh dan sudah pulang," jelas Verry.
Dari semua atlet dan ofisial yang dirawat itu, satu atlet mengalami cedera cukup berat yaitu patah tangan.
Adapun salah seorang wasit yang juga mengalami cedera saat berlangsungnya PON XX di Sub Klaster Mimika, tidak mendapatkan perlindungan dari BPJAMSOSTEK lantaran KONI dan PB PON XX Papua hanya mendaftarkan para atlet dan ofisial.
"Ada satu orang yang kami tidak bisa layani yaitu wasit karena tidak didaftarkan sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan. Yang didaftarkan hanya hanya atlet dan ofisial, dengan perlindungan untuk dua program yaitu kecelakaan kerja dan kematian. Karena mereka mengalami cedera maka masuk kategori kecelakaan kerja. Seluruh biaya rumah sakit, termasuk tindakan media, rawat jalan, pengobatan semunya ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.
Total seluruh biaya yang dibayarkan oleh BPJAMSOSTEK Mimika untuk perawatan 26 atlet dan ofisial PON XX Papu pada dua rumah sakit di Mimika tersebut sebesar Rp34 juta.
Sebagai salah satu klaster penyelenggara PON XX Papua, Kabupaten Mimika menjadi tuan rumah perhelatan pertandingan untuk sembilan cabang olahraga dengan 12 disiplin yaitu atletik, bola basket, judo, tarung drajat, futsal, bola tangan, panjat tebing, biliar, dan aero sport yang mencakup terjun payung, terbang layang dan aeromodeling.
Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Mimika Verry Kristoforus Boekan di Timika, Kamis, mengatakan para atlet yang mengalami cedera dan terpaksa harus dirawat di rumah sakit itu seluruhnya sudah sembuh dan telah kembali ke daerah asal mereka masing-masing.
"Selama PON XX di Sub Klaster Kabupaten Mimika, ada 26 orang atlet dan ofisial yang dirawat di rumah sakit yaitu RSUD Mimika dan RSMM Timika dengan tanggungan penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan. Ada yang dari cabor futsal, judo, basket, lompat tinggi dan tarung drajat. Mereka semua sudah sembuh dan sudah pulang," jelas Verry.
Dari semua atlet dan ofisial yang dirawat itu, satu atlet mengalami cedera cukup berat yaitu patah tangan.
Adapun salah seorang wasit yang juga mengalami cedera saat berlangsungnya PON XX di Sub Klaster Mimika, tidak mendapatkan perlindungan dari BPJAMSOSTEK lantaran KONI dan PB PON XX Papua hanya mendaftarkan para atlet dan ofisial.
"Ada satu orang yang kami tidak bisa layani yaitu wasit karena tidak didaftarkan sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan. Yang didaftarkan hanya hanya atlet dan ofisial, dengan perlindungan untuk dua program yaitu kecelakaan kerja dan kematian. Karena mereka mengalami cedera maka masuk kategori kecelakaan kerja. Seluruh biaya rumah sakit, termasuk tindakan media, rawat jalan, pengobatan semunya ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.
Total seluruh biaya yang dibayarkan oleh BPJAMSOSTEK Mimika untuk perawatan 26 atlet dan ofisial PON XX Papu pada dua rumah sakit di Mimika tersebut sebesar Rp34 juta.
Sebagai salah satu klaster penyelenggara PON XX Papua, Kabupaten Mimika menjadi tuan rumah perhelatan pertandingan untuk sembilan cabang olahraga dengan 12 disiplin yaitu atletik, bola basket, judo, tarung drajat, futsal, bola tangan, panjat tebing, biliar, dan aero sport yang mencakup terjun payung, terbang layang dan aeromodeling.